Jika Pulang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Diminta Hadap Surya Paloh Dulu Sebelum Jokowi

Jika Pulang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Diminta Hadap Surya Paloh Dulu Sebelum Jokowi
Syahrul diduga terseret kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
BENTENGSUMBAR.COM
- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo belum juga pulang ke Indonesia usai melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia. Syahrul diduga terseret kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Terkait itu, Bendahara Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Sahroni menepis kabar yang menyebut Syahrul menghilang. Kepulangan mantan gubernur Sulawesi Selatan ini terpaksa ditunda lantaran sakit.

Sahroni menuturkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah memerintahkan Syahrul untuk pulang ke Indonesia pada Kamis besok, 5 Oktober 2023.

"Yang kami tahu di Eropa dan sesuai rencana yang harusnya tanggal 1 Oktober sudah di Jakarta tapi ditunda karena ada masalah kesehatan, prostatnya kambuh dan harus diperiksa," ujarnya kepada wartawan di Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023.

"Maka itu, tanggal 5 Oktober Pak Mentan akan kembali ke Tanah Air karena ketua umum perintahkan untuk segera kembali," sambung Sahroni.

Sahroni menyebut, Syahroni diperintahkan untuk menghadap Surya Paloh terlebih dahulu sebelum menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, Syahroni merupakan kader yang mewakili Partai Nasdem di pemerintahan.

"Pak Mentan mewakili Nasdem jadi menghadap ketua umum dulu, baru menghadap Bapak Presiden selaku pemimpin negara," tutur dia.

Terseret Kasus Korupsi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus dugaan korupsi di Kementan. KPK juga telah menggeledah ruang kerjanya di kantor Kementan serta rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra.

Dalam penggeledahan tersebut, KPK menemukan uang tunai bernilai miliaran rupiah, dokumen yang berkaitan dengan dugaan korupsi, serta 12 senjata api.

Hingga saat ini, Syahrul belum pulang ke Indonesia. Semula, dia dijadwalkan berangkat pulang pada 30 September dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023.

Di sisi lain, pihak imigrasi juga belum memasukkan Syahrul dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pasalnya, belum ada surat rekomendasi dari KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »