Komentari Isu Gibran Cawapres, Ahok Bisa Kehilangan Jabatan Komut Pertamina

Komentari Isu Gibran Cawapres, Ahok Bisa Kehilangan Jabatan Komut Pertamina
Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, baru-baru ini merespon majunya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di Pilpres 2024.
BENTENGSUMBAR.COM
- Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana merasa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa kehilangan jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina karena komentarnya mengenai isu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Pasalnya dalam komentarnya mengenai isu cawapres Gibran, Ahok menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu belum berpengalaman untuk memimpin negara, sehingga sebaiknya masyarakat tidak coba-coba.

"Wah berani lawan Jokowi. Nggak takut jabatan komisaris Pertamina hilang apa?" ujar Deputy Isu dan Narasi Bakomstra Partai Demokrat itu dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (21/10).

Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Tangkapan layar cuitan Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana di akun X.

Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkomentar mengenai isu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju Pilpres 2024 sebagai cawapres.

Ahok menilai Gibran belum mempunyai pengalaman untuk memimpin Indonesia, karena jabatan yang sekarang diembannya baru barlangsung selama tiga tahunan, sehingga belum teruji.

"Gibran belum teruji dan berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," kata Ahok ditemui di Jakarta, Jumat (20/10) dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut, menurutnya untuk memimpin negara, capres atau cawapres seharusnya memiliki pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi. Karena pengalaman tersebut membuat mereka memiliki pengetahuan tata negara lengkap.

"Kalau belum punya pengalaman dan Anda maju presiden atau wakil presiden, nanti Anda enggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," ucapnya.

Ahok menyampaikannya bukan bermaksud untuk meremehkan Gibran atau anak muda lainnya, namun bicara tata negara, seorang pemimpin harus mengeri konstitusi, tidak bisa maju hanya karena berani, tapi rekam jejaknya harus jelas, dan dibutuhkan waktu serta pembuktian.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita enggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Sumber: Populis

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »