PAN Tanggapi Din Syamsuddin: Pemimpin Tak Bisa Diukur Hanya dari Umur

PAN Tanggapi Din Syamsuddin: Pemimpin Tak Bisa Diukur Hanya dari Umur
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
BENTENGSUMBAR.COM
- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai pemimpin jangan terlalu muda dan tua. PAN menyebut pemimpin tidak bisa diukur dari satu variabel.

"Seorang pemimpin itu tidak bisa diukur dari satu variabel saja, yaitu menafsirkan umur secara kuantitatif dalam bentuk angka," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, Sabtu (3/11/2023).

Bagi Viva Yoga, pemimpin itu harus memiliki kualifikasi spesifik yang melekat dengan dirinya. Viva menyebut beberapa kualifikasi tersebut.

"Kualifikasi itu di antaranya, memiliki integritas pribadi yang baik, visi yang jelas dan futuristik, kompetensi dan kapasitas, pengalaman empiris, cinta tanah air dan rakyat, serta memiliki nilai leadership yang tangguh dan kuat," katanya.

"Beberapa variabel itu tidak bisa dibatasi oleh umur yang bersifat kuantitatif. Bisa saja yang muda usia tapi tangguh dan memiliki inovasi, yang tua usia lebih berpengalaman, wise, sabar; dan semakin kreatif," katanya.

Seperti diketahui, Bacapres Prabowo Subianto berumur 71 tahun. Sementara pasangannya, Bacawapres Gibran Rakabuming Raka, berumur 36 tahun.

"Dari pernyataannya Pak Din, beliau tidak mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran ya," katanya.

Din menyebut Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai tokoh muda. Din pun menyebut kedua orang itu belum tua.

"Keduanya bisa dianggap sebagai tokoh muda atau aktivis organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, jadi belum tua. Rambutnya saja masih hitam," ujar Din Syamsuddin.

Hal itu disampaikan Din Syamsuddin saat bertemu Ketum PKB sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang segar. Dirinya juga mencontohkan pemimpin di luar negeri yang secara usia tua, namun tetap muda secara pemikiran.

"Kalaupun di negara lain, termasuk Amerika, tokoh-tokoh tua. Tapi secara biologis usia muda, tapi tidak terlalu muda," ungkapnya.

Untuk itu, dirinya menyebut agar pemimpin Indonesia jangan yang terlalu muda. Sebab, sosok yang terlalu muda akan kurang dalam pengalaman.

"Yang terlalu muda, apalagi minim pengalaman, justru berbahaya," kata dia.

"Tapi juga jangan terlalu muda, karena jam terbang kepemimpinan itu penting," tambahnya.

Selain itu, katanya, pemimpin jangan yang terlalu tua. Dirinya pun berkelakar bahwa yang terlalu tua akan mudah pikun.

"Tapi tidak terlalu tua. Sangat manusiawi dan alami kalau terlalu tua ini suka pikun, suka lupa. Jangan-jangan lupa nanti Pancasila," ungkapnya.

Sumber: detikcom 

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »