Sebut PKB Terlalu Banyak Manuver, Sekjen PBNU: Mau Menerima Hasil Pileg tapi Malu-malu Menerima Hasil Pilpres

Sebut PKB Terlalu Banyak Manuver, Sekjen PBNU: Mau Menerima Hasil Pileg tapi Malu-malu Menerima Hasil Pilpres
Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau Sekjen PBNU Saifullah Yusuf.
BENTENGSUMBAR.COM
- Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyoroti lambannya Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dalam menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan hingga hari ini, Kamis, 21 Maret 2024, PKB belum memberi pernyataan soal penerimaan hasil Pilpres 2024.

Ia pun membandingkan dengan langkah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang langsung menyatakan sikapnya seusai pengumuman penetapan hasil Pilpres oleh KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024.

“Bang Surya Paloh negarawan, saya sangat mengapresiasi dan ini layak ditiru oleh PKB,” kata Gus Ipul, dikutip melalui keterangan resminya, pada Kamis, 21 Maret 2024.

Gus Ipul menyatakan keprihatinannya karena PKB, yang selama ini mengklaim sebagai partai perwakilan orang NU, tidak segera mengakui hasil Pilpres. 

Dia menilai, PKB terlalu banyak melakukan manuver, sehingga terlambat dalam menyatakan penerimaannya.

“PKB terlalu banyak manuver sehingga terlambat menyatakan menerima hasil Pilpres. Mau menerima hasil Pileg tapi malu-malu menerima hasil Pilpres,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul juga menegaskan bahwa pengakuan terhadap hasil pilpres bukanlah sekadar beropini, namun juga apresiasi terhadap pilihan rakyat dan menghargai kinerja KPU.

“Ini soal cara berpikir. Mengakui hasil pilpres sama dengan mengapresiasi pilihan rakyat dan kerja KPU bahwa ada masalah itu bisa diproses. Perkara ada pelanggaran itu yang memutus MK ada jalurnya bukan beropini,” ujar Gus Ipul.

Menurut dia, secara umum hasil Pemilu maupun Pilpres sudah berjalan dengan baik, tanpa ada gesekan berarti dari warga NU.

“Warga NU di bawah itu berharap dinamika paska pilpres tidak berkepanjangan. Para Kiai juga sudah berpesan agar masyarakat menghormati seluruh hasil yang ada sehingga kehidupan berbangsa bisa kembali normal seperti semula.” lanjutnya.

KPU, pada Rabu, 20 Maret 2024 malam, telah menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional untuk Pilpres, Pileg, dan DPD.

Pada Pilpres, pasangan nomor urut satu, Anies-Muhaimin memperoleh 24,95 persen suara. 

Sedangkan pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 58,58 persen, serta pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan total 16,45 persen suara.

Seperti diketahui PKB mengusung pasangan Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 ini. 

Dalam pernyataannya menanggapi hasil Pilpres 2024, Muhaimin yang merupakan Ketua Umum PKB mengatakan sejak awal proses Pemilu 2024 telah terjadi banyak kecurangan dan ketidaknormalan. 

Dia mengklaim situasi ini terjadi jauh sebelum pencoblosan, seperti rekayasa regulasi hingga intervensi alat negara yang juga telah tercatat dalam media massa dan masyarakat.

“Banyak temuan Pemilu yang tidak berintegritas. Semua ini akan disampaikan Tim Hukum AMIN kepada Mahkamah Konstitusi,” kata Muhaimin Iskandar seperti yang Tempo pantau dalam tayangan Youtube Anies Baswedan pada Rabu, 20 Maret 2024.

Sumber: Tempo.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »