Prabowo menginginkan pendapatan negara naik, hingga membuat angka revenue ratio maupun tax ratio terhadap produk domestik bruto kembali tumbuh. |
Seusai pertemuan, Sri Mulyani mengatakan, pembahasan rapat dengan Kepala Negara terkait dengan upaya peningkatan penerimaan atau pendapatan negara.
"Kita bahas mengenai penerimaan negara," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Ia mengatakan, dalam rapat itu, Prabowo menginginkan pendapatan negara naik, hingga membuat angka revenue ratio maupun tax ratio terhadap produk domestik bruto kembali tumbuh.
"Bagaimana kita bisa meningkatkan tax ratio dan bagaimana upaya-upaya intensifikasi dan perbaikan administrasi," ucap Sri Mulyni.
Prabowo sebagaimana diketahui menghendaki hingga akhir masa jabatannya bisa membuat revenue ratio atau tax ratio meroket hingga ke level 23% dari yang selama satu dekade terakhir stagnan di kisaran 10%.
"Kita upayakan beberapa langkah (untuk capai 23%," tegasnya.
Selain dengan upaya intensifikasi dan perbaikan administrasi perpajakan, Sri Mulyani enggan mengungkapkan upaya lain untuk menaikkan penerimaan negara itu, seperti yang diwacanakan dengan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).
Sebagaimana diketahui, per Februari 2025 total pendapatan negara hanya senilai Rp 316,9 triliun, turun 20,82% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 400,36 triliun.
Untuk komponen setoran pajak yang masuk ke kas negara hanya senilai Rp187,8 triliun, terkontraksi 30,19% dibandingkan catatan Februari 2024 sebesar Rp 269,02 triliun.
PNBP pun hanya senilai Rp 76,4 triliun, turun 4,15% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 79,71 triliun.
Hanya penerimaan bea dan cukai yang naik 2,13% dari Februari 2024 Rp 51,50 triliun menjadi Rp 52,6 triliun. (*)
Sumber: CNBC Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »