Jika Presiden Prabowo membiarkan proses hukum terhadap mahasiswa ITB tetap berjalan maka publik bisa saja menafsirkan bahwa Indonesia tengah mengarah pada kekuasaan yang represif. |
Pengamat politik Rocky Gerung menilai keputusan ini merupakan sinyal penting bahwa demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya padam.
“Ada harapan pada demokrasi, walaupun dalam status dicicil. Tapi justru di dalam cicilan itu kita membaca bahwa evolusi dari rezim ini tidak akan berujung pada otoritarianisme,” kata Rocky lewat kanal YouTube, Kamis 15 Mei 2025.
Rocky menekankan bahwa sejak awal, sinyal semacam ini penting untuk ditunjukkan ke publik.
Jika Presiden Prabowo membiarkan proses hukum terhadap mahasiswa ITB tetap berjalan maka publik bisa saja menafsirkan bahwa Indonesia tengah mengarah pada kekuasaan yang represif.
“Kita mau mencegah itu, sehingga sinyal bahwa Indonesia bisa memulihkan demokrasi, memulihkan kebebasan sipil, dan menghargai nilai-nilai sipil itu ditumbuhkan ulang," kata Rocky.
Akademisi yang akrab disapa RG itu menyayangkan kondisi di mana banyak mahasiswa kini mulai pesimis, bahkan fatalistis, dalam membaca arah perjalanan bangsa.
Rocky lantas mengingatkan agar ke depan tidak boleh ada lagi kriminalisasi terhadap ekspresi pemikiran, karya seni, ataupun gagasan akademik.
Menurutnya, semua bentuk ide baik dalam wujud tesis, hipotesis, maupun satire budaya harus diuji melalui debat pikiran, bukan dijerat dengan pasal pidana.
“Mulai sekarang, tidak boleh ada lagi kriminalisasi terhadap pikiran. Ekspresi seni, argumen kebudayaan, apalagi ide akademis, semua itu mesti diuji di dalam pertengkaran pikiran, bukan didatangkan delik,” tutup Rocky. (*)
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »