Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menolak Otoritas Palestina yang saat ini berkuasa di Tepi Barat mengambil alih kendali pemerintahan Gaza. |
Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menolak Otoritas Palestina yang saat ini berkuasa di Tepi Barat mengambil alih kendali pemerintahan Gaza.
Seorang sumber pejabat Israel mengatakan kepada portal berita Walla, harus ada sistem pemerintahan di Gaza untuk menjalankan rutinitas harian.
"Kami mungkin akan tinggal di sana untuk beberapa waktu," kata pejabat yang ikut mendampingi Netanytahu berkunjung ke Amerika Serikat (AS), seperti dilaporkan kembali Anadolu, Rabu (9/7/2025).
"Jika tidak hadir di sana pada tahap awal, kami tidak yakin bisa mengalihkan kekuasaan kepada pihak lain," ujarnya, seolah yakin bahwa pemerintahan sementara Israel akan diterima warga Gaza.
Dia lalu memberikan pernyataan yang membingungkan bahwa pemerintahan Gaza akan dijalankan oleh Palestina.
Namun, di saat yang sama, kata pejabat itu, Otoritas Palestina tidak akan menjalankan pemerintahan di Jalur Gaza.
Israel mengungkap tujuan perangnya di Gaza untuk melenyapkan kemampuan militer Hamas serta menggulingkannya dari kekuasaan.
Namun Israel juga menolak kekuasaan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, untuk memerintah wilayah tersebut.
Menurut media Israel, Israel lebih memilih pemerintahan gabungan Arab dan internasional berkuasa di Gaza setelah perang.
“Syarat utama (untuk mengakhiri perang) adalah ketidakhadiran Hamas di Gaza. Gaza harus dilucuti senjatanya dan para pemimpinnya diasingkan,” kata pejabat itu.
Selanjutnya, kendali keamanan akan diserahkan kepada negara-negara Arab, namun tak memberikan penjelasan lebih rinci.
“Pasukan lain akan mengambil alih kendali wilayah tersebut dan mencegah penggunaan senjata,” katanya. (*)
Sumber: iNews.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »