Sedikitnya 20 warga sipil Palestina tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan Israel terhadap kerumunan yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza utara. |
Mengutip sejumlah sumber lapangan, Al Jazeera mengungkapkan insiden berdarah itu terjadi di dekat perlintasan Zikim, yang berada di antara wilayah Gaza dan Israel, lokasi yang kerap digunakan sebagai jalur distribusi bantuan.
Menanggapi insiden tersebut, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan keprihatinan mendalam.
Dalam pernyataannya, ICRC menggambarkan kondisi warga Gaza sebagai “mengerikan,” dengan jutaan orang menderita kelaparan dan kekurangan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
“Warga sipil terus menjadi korban, baik dalam konflik bersenjata maupun saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan,” tulis ICRC, dilansir dari Antara.
Organisasi itu juga menyoroti kematian anak-anak akibat malnutrisi dan pengungsian massal yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Sejak awal tahun, Israel telah melarang aktivitas UNRWA, lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina dengan tuduhan bahwa sejumlah stafnya terlibat dalam serangan Hamas pada Oktober 2023. Tuduhan itu hingga kini belum terbukti.
Sebagai gantinya, Israel bersama Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika Serikat, mengelola distribusi bantuan kemanusiaan.
Namun, distribusi itu difokuskan di wilayah selatan Gaza, jauh dari lokasi insiden di utara.
Pada 20 Mei lalu, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menuding bahwa Israel menggunakan skema bantuan tersebut sebagai cara untuk mengusir paksa warga Palestina dari wilayah asal mereka.
“Bantuan kemanusiaan seharusnya menyelamatkan nyawa, bukan menjadi alat pemaksaan,” ujar Lazzarini dalam pernyataannya kala itu. (*)
Sumber: BeritaSatu.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »