Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan warga sipil Gaza di tengah agresi militer Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023. |
Dalam keterangannya kepada wartawan pada Jumat, 4 Juli 2025, Trump menegaskan bahwa ia menginginkan warga Gaza berada dalam kondisi aman, bahkan menyebut mereka telah melewati masa-masa sulit seperti di neraka.
"Saya ingin warga Gaza aman, yang lebih penting. Saya ingin melihat keamanan bagi warga Gaza. Mereka telah melewati neraka," kata Trump saat menjawab pertanyaan terkait apakah ia masih mendukung gagasan agar AS mengambil alih kendali atas Gaza, seperti dimuat TRT World.
Pernyataan itu muncul bersamaan dengan rencana Trump untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington dalam waktu dekat, guna membahas perkembangan situasi di Gaza serta isu-isu yang berkaitan dengan Iran.
Trump juga menyatakan harapan akan adanya gencatan senjata di Gaza minggu depan, meskipun pertempuran dan serangan udara terus terjadi di wilayah tersebut.
Trump pertama kali menyampaikan gagasan agar AS mengambil alih Gaza pada Februari lalu, sebuah usulan yang menuai penolakan luas dari komunitas internasional. Meski demikian, Trump tetap merujuk gagasan tersebut dalam berbagai kesempatan.
Pada Kamis, 3 Juli 2025, militer Israel kembali membombardir Gaza, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk para pencari bantuan. Serangan ini memperpanjang catatan kekerasan yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan.
Sejak Oktober 2023, Israel dituduh melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Menurut data resmi dari otoritas Palestina dan kantor berita WAFA, lebih dari 57.000 warga Palestina telah tewas, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sekitar 11.000 orang lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Namun, para analis dan lembaga kemanusiaan memperkirakan jumlah korban sebenarnya bisa mencapai 200.000 jiwa, mengingat luasnya skala kehancuran dan minimnya akses bantuan.
Meskipun AS secara retoris telah mengkritik tingginya angka korban sipil di Gaza, dukungan militer terhadap Israel tetap berjalan tanpa syarat.
Pemerintah AS secara rutin memberikan 3,8 miliar dolar AS setiap tahun dalam bentuk bantuan militer kepada Israel.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 22 miliar dolar AS telah dialirkan Washington untuk mendukung operasi militer Israel dan keterlibatannya di kawasan Timur Tengah. (*)
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »