USAID: Tidak Ada Bukti Hamas Menjarah Bantuan Kemanusiaan Gaza

USAID: Tidak Ada Bukti Hamas Menjarah Bantuan Kemanusiaan Gaza
Meski tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Hamas pernah mengambil sebagian bantuan, dua sumber menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti adanya penjarahan sistemik.
BENTENGSUMBAR.COM
- Hasil peninjauan internal pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa tidak ada bukti penjarahan secara luas oleh Hamas terhadap bantuan kemanusiaan di Gaza yang didanai oleh AS.

Temuan ini bertolak belakang dengan klaim Kementerian Luar Negeri AS yang selama ini dijadikan dasar untuk mendukung sebuah organisasi swasta kontroversial, Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebagai penyalur utama bantuan.

Sabtu, 26 Juli 2025, melansir CNN, analisis tersebut dilakukan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) terhadap 156 insiden pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan yang dilaporkan oleh organisasi mitra antara Oktober 2023 hingga Mei 2025.

Presentasi laporan yang dilihat CNN menyebutkan bahwa "tidak ditemukan keterkaitan" antara insiden-insiden tersebut dengan kelompok yang masuk daftar teroris atau organisasi yang disanksi.

"Tidak ada indikasi adanya kehilangan sistemik akibat campur tangan atau penjarahan oleh Hamas," ujar seorang sumber yang memahami isi laporan tersebut kepada CNN.

Lebih lanjut, laporan USAID menyatakan bahwa hanya kurang dari satu persen bantuan yang mengalami penyimpangan akibat kehilangan, pencurian, penipuan, atau kerusakan. 

Meski tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Hamas pernah mengambil sebagian bantuan, dua sumber menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti adanya penjarahan sistemik.

USAID juga mencatat bahwa sebagian besar insiden tidak dapat diatribusikan secara pasti kepada pelaku tertentu.

Dalam banyak kasus, barang bantuan dicuri dalam perjalanan menuju lokasi distribusi tanpa pelaku yang teridentifikasi.

USAID menegaskan bahwa ketidakpastian ini tidak dapat dijadikan dasar tuduhan sistemik tanpa bukti konkret.

Menanggapi laporan ini, juru bicara kantor inspektur jenderal USAID menyatakan bahwa mereka telah berulang kali memperingatkan USAID, LSM, dan badan PBB tentang risiko pengalihan bantuan ke Hamas. 

Investigasi atas dugaan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober juga disebut masih berjalan.

Sementara itu, pemerintahan Trump terus mengklaim bahwa penjarahan oleh Hamas bersifat masif.

"Kami ingin sebanyak mungkin bantuan masuk ke Gaza dengan cara yang tidak dijarah oleh Hamas, dan mekanisme ini (GHF) telah memungkinkan hal itu terjadi," kata Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Tommy Pigott

Namun, laporan USAID justru menunjukkan bahwa militer Israel (IDF) diduga bertanggung jawab secara langsung maupun tidak langsung atas 28 persen kasus kehilangan bantuan.

Penyebabnya termasuk serangan udara, instruksi evakuasi, dan keharusan melewati jalur distribusi berisiko tinggi meskipun mitra menolak.

"Mitra sering melaporkan bahwa penjarahan terjadi dalam perjalanan menuju titik distribusi meskipun telah dilakukan koordinasi ekstensif dengan IDF," ungkap dokumen presentasi tersebut. Dalam beberapa kasus, mitra yang meminta rute alternatif justru dipaksa menggunakan jalur yang dikenal rawan penjarahan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS tetap bersikeras bahwa terdapat "banyak bukti video" penjarahan oleh Hamas, serta intelijen yang menunjukkan sebagian besar truk bantuan non-GHF telah dijarah, dicuri, atau didistribusikan secara liar.

Namun, bukti video tersebut belum pernah dipublikasikan secara resmi, dan sejumlah pihak menilai pernyataan itu lebih bersifat politis daripada faktual.

Salah satu sumber mengatakan bahwa USAID memang tidak menyaring secara ketat siapa penerima bantuannya. 

Oleh karena itu, bisa saja keluarga pejabat Hamas turut menerima bantuan sebagai bagian dari populasi Gaza.

Namun, mereka menegaskan bahwa hal tersebut tidak sama dengan dukungan terhadap fraksi bersenjata Hamas. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »