Duta Besar (Dubes) Israel untuk Jerman, Ron Prosor, mengkritik keputusan Kanselir Friedrich Merz yang menghentikan ekspor senjata ke negaranya. |
Dia menyebut keputusan itu sebagai perayaan bagi Hamas.
Israel selalu menggunakan alasan tersebut untuk menyerang pihak-pihak yang merintangi serangan militer Zionis ke Jalur Gaza dan tampaknya sudah tak mempan lagi.
Alasan yang sama juga dilontarkan kepada negara-negara yang akan mengakui negara Palestina, seperti Prancis.
"Apakah keputusan ini bisa membawa pulang para sandera atau mendekatinya? Apakah keputusan ini benar-benar mendekatkan dengan gencatan senjata? Jawabannya, tidak," kata Prosor, kepada stasiun televisi WELT TV, dikutip Rabu (13/8/2025).
"Sekarang ada diskusi tentang perlucutan senjata Israel. Ini adalah perayaan bagi Hamas," ujarnya, lagi.
Dia melanjutkan, negara-negara lain yang akan mengakui negara-negara Palestina, seperti Prancis dan Spanyol, mungkin menganggap keputusan Jerman tersebut bisa menekan Israel, ketimbang Hamas.
Bukan hanya itu, Prosor membela serangan militer Israel terhadap tenda jurnalis di Kota Gaza yang menewaskan wartawan Al Jazeera, Anas Al Sharif, beserta lima rekannya pada Minggu.
Saat ditanya host apakah membunuh orang tak bersalah dalam serangan itu adalah tindakan benar, Prosor mengatakan, jawaban lazim tentu tidak.
Namun dia bersikeras bahwa Al Sharif bekerja untuk Hamas
Jerman, sejak 8 Agustus lalu, menghentikan izin ekspor senjata ke Israel, yang dapat digunakan untuk melancarkan serangan ke Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut melalui percakapan telepon dengan Merz. (*)
Sumber: iNews.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »