Iran Siapkan Kejutan jika AS dan Israel Lancarkan Agresi Baru

Iran Siapkan Kejutan jika AS dan Israel Lancarkan Agresi Baru
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) baris berbaris sambil membawa bendara merah kuning yang biasanya disebut bendera Al Hasein, dalam suatu kesempatan.
BENTENGSUMBAR.COM
- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan musuh, khususnya Amerika Serikat dan Israel, bahwa setiap kesalahan perhitungan atau tindakan agresi baru terhadap Iran akan dibalas dengan respons "mematikan".

Itu menjadi bentuk keseriusan Iran dalam menghadapi ancaman agresi baru.

"Jika terjadi kesalahan perhitungan atau agresi baru oleh musuh, Republik Islam Iran akan mengambil inisiatif di medan perang dengan posisi komando dan memberikan respons mematikan lainnya," kata IRGC, dilansir Press TV.

Itu menandai dimulainya Pekan Pertahanan Suci yang memperingati ulang tahun perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran pada tahun 1980-an.

Dalam sebuah pernyataan, pasukan elit militer menekankan bahwa peringatan 45 tahun perang delapan tahun tersebut terjadi tak lama setelah agresi ilegal Israel-AS terhadap Iran, sebuah episode yang justru memperkuat persatuan nasional sekaligus mengungkap kegagalan rezim agresor dalam mewujudkan tujuan jahat mereka.

"Kekalahan musuh dalam dua perang yang dipaksakan..., dan kegagalan mereka dalam pertempuran keamanan, politik, ekonomi, psikologis, dan media yang bertujuan menciptakan kekacauan dan mendestabilisasi negara, menunjukkan bahwa bangsa Iran, melalui kewaspadaan, wawasan, dan persatuan suci, berdiri kokoh bagai benteng baja melawan perang hibrida musuh dan menggagalkan rencana mereka," tambahnya.

IRGC juga berjanji bahwa pasukan elit militer, bersama unit-unit lain dari Angkatan Bersenjata Iran, sedang meningkatkan kemampuan tempur, kekuatan ofensif dan defensif, serta kapasitas strategisnya.

"Pengalaman Republik Islam dalam pertahanan suci, baik selama perang yang dipaksakan Irak maupun agresi Israel-AS baru-baru ini, menunjukkan bahwa 'penangkalan efektif' berasal dari kesiapan yang konstan, inovasi strategis dan taktis, perencanaan operasional dalam pertempuran, serta kemajuan berkelanjutan teknologi dan sistem pertahanan dan militer," demikian pernyataan tersebut.

Pejabat tinggi militer Iran menggarisbawahi perlunya terus memperkuat kekuatan pertahanan dan kemampuan penangkalan terhadap ancaman.

Pada 13 Juni, Israel melancarkan agresi yang terang-terangan dan tanpa alasan terhadap Iran, yang memicu perang 12 hari yang menewaskan sedikitnya 1.064 orang di negara itu, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Amerika Serikat juga memasuki perang dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran yang damai, sebuah pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Sebagai tanggapan, Angkatan Bersenjata Iran menargetkan lokasi-lokasi strategis di wilayah pendudukan serta pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika terbesar di Asia Barat.

Pada 24 Juni, Iran, melalui operasi balasannya yang berhasil terhadap rezim Israel dan AS, secara efektif menghentikan serangan teroris yang sedang berlangsung. (*)

Sumber: SINDONews

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »