Pekerjaan Orang Gila

Albert Einstein, Ilmuan Dunia.
Albert Einstein, Ilmuan Dunia. 
DUDUKLAH sejenak bersamaku malam ini.

Kita sama-sama memperhatikan begitu sistematis dan massifnya fitnah menyebar disekitar kita. Fitnah merusak hati dan logika seseorang. Ia seperti virus ganas yang mempermainkan ruang persepsi dalam otak manusia sampai bernanah saking busuknya.

Sulit menemukan kebaikan dalam diri manusia yang suka memfitnah dan mudah termakan fitnah. Baju agama-pun tidak mampu menyelamatkannya, malah terkadang memperluas skala dampak fitnah.

Tetapi di sisi Tuhan, fitnah mempunyai kebaikan tersendiri. Dengan adanya fitnah, maka manusia-pun berlatih untuk menggunakan akal dan hatinya.

Contoh-contoh kasus yang diberikan Tuhan, menjadi soal-soal yang harus kita jawab dengan benar. Karena ketika kita salah menjawab, maka sejatinya kita belum lulus dalam mata pelajaran "Mengenal kebenaran dan kesalahan".

Ujian-ujian soal yang diberikan Tuhan ini, selalu meningkat intensitasnya dan semakin rumit soalnya. Fitnah tidak lagi dalam bentuk kasar, tapi kadang begitu halusnya sehingga jika kita tidak jeli dan belum terlatih, kita akan terjebak di dalamnya.

Tuhan mengajari kita dalam bentuk peristiwa-peristiwa di Suriah dan Mesir. Dan ujian kita dimulai di dalam negeri kita sendiri. Salah menganalisa, maka di ujianpun akan salah menjawab soal.

Yang menarik, banyak orang yang dulu mendapat pelajaran difitnah dan belajar banyak menangkis fitnahan, justru sekarang mudah termakan fitnah. Jadi belum menjadi jaminan juga ketika banyak peristiwa dihadirkan sebagai pelajaran, giliran menjawab soal ujian yang dihadirkan di dalam negeri, ia benar menjawab.

Kuncinya sebenarnya satu, tapi sering terlupakan karena manusia sibuk dengan urusan dunianya sendiri. Kita lupa bahwa Rasulullah Saw diturunkan untuk memperbaiki akhlak manusia, dan akhlak itulah kuncinya.

Ketika akhlak dikedepankan, maka hati terjaga dan akal menahan dirinya untuk mengambil kesimpulan sesaat. Dengan begitu lidah bukan lagi menjadi mata silet yang memutus nadi, tapi menjadi pedang tajam yang menangkis semua serangan.

Rasulullah Saw sudah mengabarkan bahwa inilah zaman fitnah besar yang menghantam semua manusia. Bahkan seorang ustad yang sering berbicara sedekah-pun, tidak lepas dari memakan fitnah dan menelannya. Untung saja ia sadar dan meludahkan ulat busuk itu ke lantai sesudah meng-klarifikasi makanan apa yang sudah ditelannya.

Dahsyat, bukan ?

Duduklah sejenak bersamaku disini, sambil minum segelas kopi. Kita tidak mungkin menahan ganasnya fitnah yang lebih ganas dari ebola, karena itu bagian dari proses menuju akhir zaman. Kita hanya diminta untuk tetap waras saat Tuhan menjalankan ketetapanNya.

Dan pada level ujian fitnah setinggi sekarang ini, tetap waras itu adalah pekerjaan orang gila.

Ditulis oleh: Denny Siregar, Pengamat Sosial Budaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »