Pelaku Penusukan Anggota Brimob Berstatus Mahasiswa, Kapolda: Kalau Agamanya Taat, Orang Shalat Kok Ditusuk?

Pelaku Penusukan Anggota Brimob Berstatus Mahasiswa, Kapolda: Kalau Agamanya Taat, Orang Shalat Kok Ditusuk?
BENTENGSUMBAR.COM - Pelaku penusukan dua anggota Brimob mulai mengerucut. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyebut pelaku penusukan 75 persen mengarah pada Mulyadi.

"Untuk pelaku sudah boleh dikatakan 75 persen ini adalah Mulyadi, tapi identitas di KTP itu alamat tidak di situ, itu alamat kakak iparnya," ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Juli 2017.

Sesuai data di KTP, diketahui nama atas nama Mulyadi warga Pagaulan RT 012 RW 00d Kel Suka Resmi Kec Cikarang Selatan provinsi Bekasi. Agama Islam, pekerjaan Pelajar/mahasiswa, status belum kawin.

Setyo mengatakan kakak ipar pelaku sudah dimintai keterangan. Polisi akan mencari orang tua atau anaknya, kemudian akan dilakukan tes DNA kembali. 

"Dia sudah dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan. Nanti kami akan lakukan tes DNA dan mencari orang tua atau anaknya untuk dicocokkan," kata Setyo.

Ia menerangkan proses identifikasi sudah sampai pengambilan sidik jari. Polisi akan terus menyelidiki kasus penusukan dua anggota Brimob ini. 

"Identifikasi sudah ambil jari, DNA harus diketahui dulu keluarganya itu yang dinamakan antimortem. Untuk mengecek apakah yang bersangkutan ada hubungan keluarga atau tidak," tuturnya. 

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, polisi menemukan sebuah KTP di lokasi kejadian.

Saat ini, identitas yang ada pada KTP tersebut sedang dicocokkan dengan jenazah pelaku yang kini berada di RS Polri, Kramat Jati, Jalarta Timur.

"Pelaku sementara sedang kita kembangkan. Yang jelas anehlah kalau mereka agamanya taat orang sedang shalat ditusuk," kata Iriawan di RS Pusat Pertamina.

Dua polisi yang menjadi korban penusukan adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bachtiar.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.40 WIB dan pelaku penusukan tewas ditembak setelah mencoba melarikan diri.

Menurut Iriawan, ditembaknya pelaku bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan pelaku mengulangi aksinya saat tengah dikejar.

Setelah kejadian itu, Iriawan menyebut pihaknya akan lebih meningkatkan pola pengamanan terhadap personel di lapangan.

"Ya kita waspada. Beberapa kegiatan mereka sidah bisa diantisipasi, tapi ini salah satunya yang lolos. Tentunya mereka tahu kita, kita tidak bisa tahu secara pasti. Tapi teman-teman anggota Densus sudah mengikuti langkah-langkah mereka," ujar Iriawan.

(by/dtc/kps)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »