Wasekjen MUI Kembali Berkicau Soal Dana Haji, Netizen: Maaf Kalo Ulama Itu Ucapanya Membawa Pesan Damai

BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), Ustad Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya @ustadtengkuzul kembali berkicau soal pemanfaatan dana haji untuk infrastruktur oleh pemerintah. Netizen pun kembali mengingatkan perannya sebagai ulama yang seharusnya membawa pesan damai. 

Kali ini, dia memandingkan sumbangsih pemerintah dalam pengelolaan dana haji, dari zaman pemerintahan Presiden Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan pemerintahan sekarang. Berikut kicauan Ustad Tengku Zulkarnain, Kamis, 3 Agustus 2017.

"Membuat Tabung Haji Jauh Berbeda Dengan MEMAKAI Dana Haji. Pak Harto Pernah Memgumpulkan Sumbangan dr Jama'ah Haji Menjadi Dana Abadi Umat!"

"2. Nisbah(Bagi) Hasilnya Sj yg Dimanfaatkan. Dana Asalnya Tdk Akan Berkurang. Oleh SBY Dimasukkan ke SUKUK(Surat Berharga Syariah Nasional)."

"3.Jumlahnya Kini Kabarnya Sudah Mendekati 4 Trilyun. Itu Baru Manfaat Nyata. Tinggal Pemerintah Rezim Ini Kapan Mau Bagikan Nisbah pd Umat?"

Netizen pun kembali memberikan respon terhadap kicauan tersebut. Berikut komentar netizen terkait kicauan tersebut: 

Wah di otak cma uang uang uang....

— Syeni Taogan (@SyeniTaogan) August 3, 2017

Kenapa gak ikut sma pak harto ustad?

— Jue⁠ (@Herryzal_jue) August 3, 2017

trus lo pernah berbuat apa teng ?

— generatio_spontanea (@PaitanJamaah) August 3, 2017

Buat mbah tungku,bagi orang yg iri semua kbaikan orang dilihat sebagai keburukan....semua seolah kotor/salah,pdhl htinya sendiri yg kotr/slh

— Aly Usman Usman (@AlyUsmanUsman1) August 3, 2017

Dana haji udah dipakai sejak dulu.. Knp ributnya sekarang. ..jokowi sengaja tuh... Nyindir buat esbeye

— Entesyahranie (@Entesyahranie1) August 3, 2017

Jangan lupa sekalian cium pantat SBY ya

— Denny Setyono (@dsetyono1117) August 3, 2017

Yg dikorupsi pas zaman SBY ga lu bilang sklian Tad ?

— H 4 N (@hanugrahwinarto) August 3, 2017

MUI kasih ijin tuh dgn syarat......tinggal penuhin syaratnya beres....Ketuanya OK, bagian hukumnya OK...ente doank ya ga OK..

— H 4 N (@hanugrahwinarto) August 3, 2017

Binatang melata ini pun kalo lwt Semanggi pasti kesasar hahahahahaha

— Untung S. II Ndheso (@hitamputih78) August 3, 2017

Anda adalah seorang Ustad, pengurus MUI, mengapa menggunakan terminologi Pemerintah Rezim Ini.
Sangat tidak elok.

— Hosni D. Suradji (@SuradjiHosni) August 3, 2017

mau dihutang lagii

— JM yusuf (@joshmanyusuf87) August 3, 2017

Maklum saja nyinyiran beliau dan perlu dimaaafkan karena memang begini :https://t.co/L3RFcMHpNE

— Elang Garuda (@ElangGarudaNKRI) August 3, 2017

Bagi orang lain mungkin ulama.
Bagi kami cukup Pakde Tengku.
Maaf kalo ulama itu ucapanya membawa pesan damai

— Rizieq sange (@DSarwoko) August 3, 2017

Katanya ulama, masuk MUI lg, kok tulisannya kayak gini ya. Bilang rezim lg, apa ndak malu kl anda dibiayai negara, kang @ustadtengkuzul ?

— Ishomuddin (@Ishomuddin2) August 3, 2017

Ulama macam apa yg nyebar PROVOKASI?

— Alyasyunas (@alyasyunas) August 3, 2017

Ya gimana ya yad? Gua juga bingung fusing fala berfie mikirin ini semwanya..haduuh...hafuuh..kacay balau.

— Jamet nak resing 101 (@Sijjamet) August 3, 2017

Ga ada yg bisa di bagi lagi ustad, lah uangnya udah ludes di makan hantu belauww

— mfadlitrg (@mfadlitrg) August 3, 2017

 

(by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News