Harga Garam di Aceh Rp 7.000/Kg, Petani: Kami Senang

Harga Garam di Aceh Rp 7.000/Kg, Petani: Kami Senang
BENTENGSUMBAR.COM - Petani garam di Aceh mulai bergairah setelah harga garam yang mereka produksi melonjak drastis. Kenaikan harga dua kali lipat ini disebut tertinggi sepanjang 25 tahun. 

Seorang petani garam di Desa Lam Ujong, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh, Azhar (50), mengatakan, harga jual garam dari petani di Aceh Besar tiba-tiba melonjak menjadi Rp 7.000 per kilogram dalam dua minggu terakhir. Padahal sebelumnya, harga garam berkisar Rp 3.500/Kg hingga Rp 4.000/Kg.

"Kami senang dengan harga tinggi seperti ini karena selama 25 tahun jadi petani garam belum pernah ada harga seperti ini," kata Azhar saat ditemui wartawan di lokasi produksi garam, Kamis, 3 Agustus 2017.

Meski harga tinggi, Azhar mengaku tidak mengetahui penyebabnya. Saat menjual garam ke penampung, ia sempat kaget karena harganya sudah sangat mahal. Menurutnya, dalam beberapa minggu terakhir garam memang sedang langka di pasaran. 

"Kami lihat di televisi harga garam di daerah lain mahal. Di Aceh ikut mahal juga," jelas Azhar. 

Dalam sehari, Azhar mampu memproduksi garam antara 60 hingga 80 kilogram. Proses awal hingga garam jadi membutuhkan waktu selama tiga hari. Di Desa Lam Ujong sendiri ada delapan warga yang berprofesi sebagai petani garam. 

"Pemerintah sekarang juga banyak bantu petani garam," ungkap Azhar yang juga menjabat sebagai ketua Kelompok Tani Sira Lamnga. 

Para petani garam di sana tidak dapat memproduksi garam dalam jumlah banyak walau harga sedang mahal. Pasalnya, bahan baku (bibit garam) mulai hilang di pasaran. Alhasil, mereka terpaksa mengolah garam secara alami.

"Bibitnya memang gak ada, kalau mahal bisa kita beli. Seandainya bibit ada produksi lebih meningkat dibanding alami seperti ini," jelas Azhar.

(by/dtc)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »