![]() |
Kiyai Sahal Mahfudz, Rais Aam PB NU dan ulama kharismatik Indonesia kini telah tiada |
BentengSumbar.com --- Ribuan pelayat dari berbagai daerah iringi proses pemakaman Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Sahal Mahfudz di kompleks makam Syeikh Ahmad al-Mutamakkin di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jum’at (24/1).
Jenazah almarhum usai dishalatkan di mushala kompleks Pondok Pesantren Maslakul Huda, di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, dibawa menuju kompleks makam Syeikh Ahmad Al-Mutamakkin yang berjarak sekitar 200 meter dengan diikuti para santri dan sejumlah kiai.
Sementara di kompleks Makam Al-Mutamakkin, sudah ada ribuan pelayat yang berjubel di depan pintu masuk makam, meskipun sebagian sudah ada yang menunggu di dalam makam.
Sekitar pukul 09.25 WIB, rombongan para jenazah tiba di depan pintu masuk makam, namun banyaknya pelayat yang ingin sekadar menyentuh penutup keranda maupun turut membantu mengangkat keranda untuk menaiki tangga menuju kompleks makam. Petugas pengamanan yang berjaga-jaga harus kerja ekstra untuk menghalau sejumlah pelayat yang saling berebut menyentuh penutup keranda.
Setelah berjuang keras, akhirnya rombongan pembawa jenazah Kiai Sahal tersebut bisa masuk ke kompleks makam dengan iringan salawat dan tangis para pelayat. Sejak pagi, ribuan pelayat yang hadir tidak mempedulikan hawa dingin, karena selama proses pemakaman diguyur hujan.
Habib Abdullah Al Aidid yang memimpin doa mengingatkan, kepada semua pelayat yang hadir agar tidak perlu merasa sangat kehilangan, karena kematian almarhum sudah menjadi catatan Allah SWT.
"Barang siapa meninggal hari Jum’at, maka akhiratnya bagus dan akan dijauhkan dari siksa kubur," ujarnya, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
Presiden Berduka
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi, menyampaikan duka sedalam-dalamnya meninggalnya Rais Aam PBNU Kiai Haji Sahal Mahfudz kepada keluarganya.
"Bapak Presiden menghubungi Ibu Sahal Mahfudz untuk sampaikan duka cita dan rasa kehilangan yang mendalam," kata Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.
Julian mengatakan Kiai Sahal Mahfudz dilukiskan oleh Presiden sebagai sosok yang memberikan pemikiran positif bagi kemajuan bangsa dan juga tokoh yang meneduhkan.
"Karena Bapak Presiden tengah berada di Kabanjahe maka mengutus staf khusus Presiden Dr. Ahmad Yani Basuki untuk mewakili Presiden dan bertemu langsung dengan pihak keluarga," kata Julian.
Presiden berkomunikasi dengan istri Sahal Mahfudz sekitar pukul 07.00 WIB. Kiai Sahal Mahfudz meninggal sekitar Jumat dini hari (24/1) pukul 01.10 WIB di Kompleks Pondok Pesantren Mathaliul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah. (Buya/NU Online)
Jenazah almarhum usai dishalatkan di mushala kompleks Pondok Pesantren Maslakul Huda, di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, dibawa menuju kompleks makam Syeikh Ahmad Al-Mutamakkin yang berjarak sekitar 200 meter dengan diikuti para santri dan sejumlah kiai.
Sementara di kompleks Makam Al-Mutamakkin, sudah ada ribuan pelayat yang berjubel di depan pintu masuk makam, meskipun sebagian sudah ada yang menunggu di dalam makam.
Sekitar pukul 09.25 WIB, rombongan para jenazah tiba di depan pintu masuk makam, namun banyaknya pelayat yang ingin sekadar menyentuh penutup keranda maupun turut membantu mengangkat keranda untuk menaiki tangga menuju kompleks makam. Petugas pengamanan yang berjaga-jaga harus kerja ekstra untuk menghalau sejumlah pelayat yang saling berebut menyentuh penutup keranda.
Setelah berjuang keras, akhirnya rombongan pembawa jenazah Kiai Sahal tersebut bisa masuk ke kompleks makam dengan iringan salawat dan tangis para pelayat. Sejak pagi, ribuan pelayat yang hadir tidak mempedulikan hawa dingin, karena selama proses pemakaman diguyur hujan.
Habib Abdullah Al Aidid yang memimpin doa mengingatkan, kepada semua pelayat yang hadir agar tidak perlu merasa sangat kehilangan, karena kematian almarhum sudah menjadi catatan Allah SWT.
"Barang siapa meninggal hari Jum’at, maka akhiratnya bagus dan akan dijauhkan dari siksa kubur," ujarnya, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
Presiden Berduka
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi, menyampaikan duka sedalam-dalamnya meninggalnya Rais Aam PBNU Kiai Haji Sahal Mahfudz kepada keluarganya.
"Bapak Presiden menghubungi Ibu Sahal Mahfudz untuk sampaikan duka cita dan rasa kehilangan yang mendalam," kata Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.
Julian mengatakan Kiai Sahal Mahfudz dilukiskan oleh Presiden sebagai sosok yang memberikan pemikiran positif bagi kemajuan bangsa dan juga tokoh yang meneduhkan.
"Karena Bapak Presiden tengah berada di Kabanjahe maka mengutus staf khusus Presiden Dr. Ahmad Yani Basuki untuk mewakili Presiden dan bertemu langsung dengan pihak keluarga," kata Julian.
Presiden berkomunikasi dengan istri Sahal Mahfudz sekitar pukul 07.00 WIB. Kiai Sahal Mahfudz meninggal sekitar Jumat dini hari (24/1) pukul 01.10 WIB di Kompleks Pondok Pesantren Mathaliul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah. (Buya/NU Online)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »