![]() |
Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim ketika mengadiri acara diskusi politik di Nagari Tiku Utara |
BentengSumbar.com --- Wakil Gubernur Muslim Kasim menghadiri acara Gelar Pembekalan Politik bagi masyarakat di Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara Agam, yang digagas oleh Walinagari sebagai upaya pencerdasan pemilih dalam menentukan pilhan pada pemilu 2014 , tanggal 9 April 2014 mendatang, Rabu (29/1).
Hadir dalam kesempatan itu Ruslan Ismail Mage dari Studi Investasi Politik Indonesia Jakarta, Wakil Bupati Irwan Fikri, Camat, Walinagari, para caleg di Nagari Tiku dan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu Wagub Muslim Kasim menyampaikan, seorang pemimpin yang berkarakter itu memiliki inovasi, memiliki visi kedepan yang jelas dan tahu kebutuhan rakyatnya, serta merakyat. Dalam berdemokrasi semua orang belajar ke Ranah Minang.
Lihatlah pada saat Indonesia masih berpenduduk 30 -50 juta jiwa, banyak tokoh-tokoh yang berasal dari Ranah Minang. Tiga dari empat tokoh nasional merupakan putra Alam Minangkabau, yaitu Tan Malaka, Mhd. Hatta, dan Sutan Syahrir, disamping Soekarno, tuturnya.
"Ini menandakan kita lebih dahulu maju berdemokrasi dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Saat ini juga kita patut bangga dengan banyak tokoh-tokoh nasional masuk dalam kebinet pemerintahan, ada Gamawan Fauzi, Tifatul Sembiring, Musliar Kasim, Linda Gumelar, Dipo Alam, Fasli Jalal, Armida Alisyahbana, Patrialis Akbar dan masih banyak tokoh lain yang juga dapat membanggakan kita," tukuknya.
Lihatlah seorang Gamawan Fauzi yang pernah menjabat Bupati Solok dua priode dan jadi Gubernur 2005-2009, merupakan Menteri Dalam Negeri pertama yang dari sipil. Ini juga menandakan filosofi orang Minang, ditinggikan saranting dimajukan salangkah dan telah berbuat sebelum yang lain memikir, tempat pembelajaran, alam takambang jadi guru. Memperlihatkan kecerdasan pemimpin asal Sumbar merakyat, memiliki inovasi berpikir dan tantangan menjadi guru melakukan perubahan yang sesuai dengan kebutuhan rakyat, bangsa dan negara, ungkapnya.
Muslim Kasim juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya walinagari Tiku Utara mengelar pendidikan politik cerdas ini sebagai upaya membangunan rasa kebersamaan dari calon pemimpin membangun kampung halamannya. Seharusnya ini menjadi contoh bagi 700 lebih nagari di Sumatera Barat.
"Saat ini pantas kita teriakan salam pelangi, dengan berbagai warna kita satu dalam keindahan demokrasi, itulah Indonesia. Keragaman dan perbedaan janganlah menjadikan kita terpecah belah, setiap pemimpin memiliki rasa tanggungjawab dalam memajukan daerah terutama daerah pemilihan karena itu mereka dipilih mewakili kepentingan dan kebutuhan rakyat," ulasnya. (BY)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »