Azwar Siri: Hentikan Kekerasan Terhadap Siswa

BentengSumbar.com --- Tindakan kekerasan seorang pendidik atau guru sudah sering terjadi di negeri ini. Rata-rata siswa yang mengalami tindakan kekerasan dari gurunya mengalami trauma yang mendalam. Bahkan ada yang tidak mau sekolah lagi.

Sebut saja Andre, dia mengaku putus sekolah bukan karena kekurangan biaya. Tetapi tindakan kekerasan yang diterimanya dari salah seorang oknum guru. Seringkali pertanyaan guru yang tak mampu dijawabnya, berujung pada kekerasan fisik, dimana oknum guru tersebut mencubit bagian tubuhnya dengan keras.

"Saya tidak sampai tamat sekolah dasar bukan karena kurang biaya. Kakak saya selalu membantu biaya sekolah saya. Tetapi ya itu tadi, sering dicubit guru setiap kali tak mampu menjawab pertanyaan. Akhirnya saya malu, dan malas sekolah," ungkap Andre mengenang kejadian beberapa tahun yang lalu saat dirinya menuntut ilmu di salah satu SD di Kota Padang.

Tak hanya Andre, Dasman Dediyanto juga mengaku pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oknum guru. Waktu itu dia masih di kelas VI SD di salah satu sekolah favorit di Kuranji. Tapi dia mengakui, kekerasan yang dialaminya dari oknum guru merupakan bentuk  sanksi atas kenakalannya di sekolah.

"Saya disabet pakai rotan. Waktu itu saya berkelahi dengan siswa lainnya. Mungkin karena sudah sering berkelahi, guru saya jengkel, makanya saya disabet pakai rotan. Setelah kejadian itu, saya jarang masuk kelas jika guru itu yang mengajar," kenangnya.

Menanggapi tindakan kekerasan oknum guru yang kembali marak terjadi dikalangan tenaga pendidik di kota ini, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Padang Azwar Siri mengatakan, perbuatan kekerasan terhadap murid ini, tidak hanya bisa mempengaruhi psikologis korban sendiri.  Namun murid lainnya juga pasti akan merasakan trauma mendalam ketika melihat sosok oknum guru tersebut saat tampil mengajar di depan kelas. Hal ini jelas akan mengganggu proses belajar mengajar.

Tindakan kekerasan oknum tenaga pendidik kepada siswa harus dihentikan. Tidak saatnya lagi memberi sanksi kepada siswa dengan kekerasan fisik. Disamping tidak mendidik juga berakibat kepada psikologis siswa, ungkap anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Tugas pokok seorang guru itu adalah memberikan pendidikan dan sikap yang baik kepada muridnya. Meski pun siswa telah melakukan keselahan, seorang pendidik itu harus bisa meluruskan kesalahan siswanya dengan cara maupun pola yang baik, tanpa melakukan kekerasan, tegas mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang ini. (BY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »