BentengSumbar.com --- Minggu, (9/2/2014) sekitar pukul 9.35 WIB, api melalap 2 unit rumah warga di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Rumah milik pasangan Aminudin (55) dan Malazi (43) hangus jadi abu. Peristiwa tersebut diduga disebabkan arus listrik PLN dan diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta.
Pemuda Selagan Raya, Barlian, menyebutkan kejadian tersebut diduga kuat akibat tegangan arus pendek PLN. Awalnya, api melalap rumah milik Aminudin dan kemudian menjalar ke rumah tetangganya.
"Karena tak terpadamkan, kedua rumah itu hangus dimakan api. Jika tidak dibantu warga lainnya, mungkin bisa jadi 4 unit rumah di lokasi itu akan hangus semuanya jadi abu,’’ ungkap Barlian.
Ujang warga setempat juga menyampaikan hal itu. Karena kejadian itu, semua barang-barang yang berada di dalam rumah tidak satupun bisa diselamatkan.
"Hingga saat ini korban masih menunggu bantuan sosial dari masyarakat, karena tak ada yang bisa diselamatkan,’’ imbuh Ujang.
Ujang juga menyayangkan lambannya mobil pemadan kebakaran datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Bahkan mobil Damkar baru mendatangi lokasi setelah api berhasil dipadamkan dengan bantuan warga setempat.
"Untuk memadankan api, hanya bantuan warga kami dengan menggunakan ember dan peralatan lainnya. Sementara mobil Damkar baru datang setelah api padam, jelas kami kecewa dengan kondisi ini. Diharapkan pemerintah juga menyediakan mobil Damkar di kecamatan ini, agar jarak tempuhnya lenbih dekat lagi,’’ pungkas Ujang. (Yant/Satria)
Pemuda Selagan Raya, Barlian, menyebutkan kejadian tersebut diduga kuat akibat tegangan arus pendek PLN. Awalnya, api melalap rumah milik Aminudin dan kemudian menjalar ke rumah tetangganya.
"Karena tak terpadamkan, kedua rumah itu hangus dimakan api. Jika tidak dibantu warga lainnya, mungkin bisa jadi 4 unit rumah di lokasi itu akan hangus semuanya jadi abu,’’ ungkap Barlian.
Ujang warga setempat juga menyampaikan hal itu. Karena kejadian itu, semua barang-barang yang berada di dalam rumah tidak satupun bisa diselamatkan.
"Hingga saat ini korban masih menunggu bantuan sosial dari masyarakat, karena tak ada yang bisa diselamatkan,’’ imbuh Ujang.
Ujang juga menyayangkan lambannya mobil pemadan kebakaran datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Bahkan mobil Damkar baru mendatangi lokasi setelah api berhasil dipadamkan dengan bantuan warga setempat.
"Untuk memadankan api, hanya bantuan warga kami dengan menggunakan ember dan peralatan lainnya. Sementara mobil Damkar baru datang setelah api padam, jelas kami kecewa dengan kondisi ini. Diharapkan pemerintah juga menyediakan mobil Damkar di kecamatan ini, agar jarak tempuhnya lenbih dekat lagi,’’ pungkas Ujang. (Yant/Satria)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »