Irwan Prayitno: Tugas PNS Bukan Sekedar Masuk Kantor

BentengSumbar.com --- Gubernur Provinsi Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa menegaskan, tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukan sekedar masuk kantor, tetapi juga bertugas mensejahterakan masyarakat. Hal ini disampaikannya pada acara Rakor Perencanaan Pemprov dengan Pemkab/ko lingkup kelautan Provinsi Sumatera Barat tahun 2014. Hadir dalam kesempatan itu Kadis Perikanan Ir. Yosmeri serta beberapa kepala perikanan Pemkab/ko se Sumatera Barat.

"Kita berharap kewajiban PNS bukan sebatas masuk kantor kerja administrasi saja, akan tetapi juga bekerja dan berpikir bagimana cara mensejahterakan masyarakat, sesuai dengan tupoksi dan kewenangan masing-masing. Untuk kesejahtreaan masyarakat pesisir tentunya kita dapat memberdayakan masyarakat dengan program pembudidayaan perikanan, karena hanya dengan kelaut saja masyarakat nelayan tidak akan pernah sejahtera," cakap putra Kuranji ini.

Dikatakannya, selama ini bantuan yang diberikan kepada masyarakat hanya berupa peralatan tangkap yang kecil-kecil saja, seperti jaring, kotak ikan, mesin tempel, dan lain-lain. Belum lagi mampu mendobrak penghasilan lebih besar bagi nelayan.  Hal ini juga disebabkan dana APBD amat terbatas, karena APBD juga untuk urusan wajib dan urusan pilihan lainnya.

Begitu juga dengan para petani, yang rata-rata memiliki tanah garapan sepertiga hektar, dimana 3 jam sehari pekerjaan itu selesai, sementara masih banyak waktu terluang, karena itu masyarakat banyak berada di kedai-kedai hingga sore hari. Ini sesuatu yang tidak baik dalam kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, kegiatan dan program Gerakan Pensejahteraan Petani (GPP) perlu dilakukan agar masyarakat petani dapat menambah kegiatan lain yang lebih produtif dalam meningkatkan sejahteraannya. Seperti beternak, berikan atau kegiatan perkebunan coklat, karet dan lain sebagainya. Untuk menentukan program dan kegiatan bagaimana mensejahteraan masyarakat itu, aparat diperlukan untuk menggali dan melakukan pendekatan aspirasi untuk menumbuhkan minat dan kemauan masyarakat ikut serta dalam program pembangunan tersebut, ajaknya.

Irwan Prayitno juga menyampaikan, saat ini jumlah rumah tangga miskin sektor kelautan pada tahun 2008 sebanyak 5.680 KK maka program kegiatan dinas kelautan dan perikanan bagaimana menekan angka tersebut setiap tahunya. Sampai tahun 103 capaian Gepemp 3.046 KK dan ditargetkan untuk tahun 2-14 1.440 KK, sisanya 1.194 KK diselesaikan tahun 2015. Diharapkan 5.680 KK masyarakat miskin di wilayah pesisir sydaj dapat disentuh oleh program ini pada tahun terakhir RPJMD 2010-2015 ini.

"Walau kita juga menyadari sepenuhnya data 5.680 bukan lah data konstan adanya, mungkin saja dari data itu ada yang telah lepas dari kemiskinan tapi mungkin juga ada masyarakat miskin baru yang belum terdata. Akan tetapi data ini kita perlukan untuk mengukur dan mengaris bawahi target dan sasaran dari program yang dilakukan," tegasnya.

Sementara untuk peningkatan produksi perikanan budidaya,telah dilakukan upaya pengadaan induk unggul yang bertujuan untuk menganti induk-induk yang berproduksi rendah yang ada di Balai Benih Ikan (BBI). Sejak tahun 2011 hingga 2013 bantuan induk sebanyak 102.004 kg untuk jenis induk mas, lele dan gurami. Sedangkan induk nila sebanyak 26.231 ekor. Tahun 2014-2015 ditargetkan sebanyak 5.125 kg untuk induk mas, lele dan gurami dan 46.000 ekor nila, ungkapnya. (rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »