BentengSumbar.com ---Sehubung akan dilaksanakannya kegiatan Simulasi Bencana Megathrus Mentawai yang akan dipusatkan di Pantai Padang pada 17 Maret nanti, sesuai arahan panitia dari Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang yang mengharuskan kawasan tersebut terbebas dari bangunan, baik bangunan permanen maupun non permanen yang diantaranya melibatkan lapak-lapak PKL dan warung tenda ceper yang disinyalir merupakan pusat prostitusi maksiat di Ranah Bingkuang.
Terkait pembersihan tersebut, Pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Padang dengan para pedagang pun melakukan pembicaraan. Dimana pada kesempatan itu, dihadiri Asisten I, Wedistar, Kadis Pariwisata Padang, Deno Indra Firmansyah, Camat Padang Barat, Amasrul dan Kepala BPBD-PK, Budhi Erwanto membahas permohonan para pedagang yang meminta kejelasan keberadaan warung dan lapaknya yang akan dibongkar, bertempat di Kantor Camat Padang Barat pada, Kamis (13/3).
Wedistar menyampaikan, dengan adanya permohonan para pedagang terkait pembongkaran lapak-lapak dan warung, pihak Pemko Padang menyatakan siap menampung aspirasi dari pedagang, seperti kali ini duduk bersama semeja menampung dan menerima keluhan serta memberikan kejelasan. Disamping itu, dari aspirasi yang telah disampaikan pedagang nantinya akan direspon. Terkecuali setelah 24 Maret untuk bangunan lapak yang akan dibangun kembali tidak boleh ditambah dan tenda ceper dan cafe yang termasuk kategori bermuara maksiat tidak boleh dibangun lagi.
“Dalam dialog kali ini cukup alot dimana sebelumnya pedagang menyatakan kemauan kerasnya agar lapak-lapaknya tidak jadi dibongkar. Namun dengan memberikan pemahaman dan kejelasan tentang keberadaan lapaknya sewaktu kegiatan simulasi megathrus nanti dan setelahnya mereka pun mau menerimanya,” ujar Wedistar. (David)
Terkait pembersihan tersebut, Pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Padang dengan para pedagang pun melakukan pembicaraan. Dimana pada kesempatan itu, dihadiri Asisten I, Wedistar, Kadis Pariwisata Padang, Deno Indra Firmansyah, Camat Padang Barat, Amasrul dan Kepala BPBD-PK, Budhi Erwanto membahas permohonan para pedagang yang meminta kejelasan keberadaan warung dan lapaknya yang akan dibongkar, bertempat di Kantor Camat Padang Barat pada, Kamis (13/3).
Wedistar menyampaikan, dengan adanya permohonan para pedagang terkait pembongkaran lapak-lapak dan warung, pihak Pemko Padang menyatakan siap menampung aspirasi dari pedagang, seperti kali ini duduk bersama semeja menampung dan menerima keluhan serta memberikan kejelasan. Disamping itu, dari aspirasi yang telah disampaikan pedagang nantinya akan direspon. Terkecuali setelah 24 Maret untuk bangunan lapak yang akan dibangun kembali tidak boleh ditambah dan tenda ceper dan cafe yang termasuk kategori bermuara maksiat tidak boleh dibangun lagi.
“Dalam dialog kali ini cukup alot dimana sebelumnya pedagang menyatakan kemauan kerasnya agar lapak-lapaknya tidak jadi dibongkar. Namun dengan memberikan pemahaman dan kejelasan tentang keberadaan lapaknya sewaktu kegiatan simulasi megathrus nanti dan setelahnya mereka pun mau menerimanya,” ujar Wedistar. (David)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »