Andre: Terkadang Penertiban yang Dilakukan Timbulkan Polemik

Kasi Trantib Amrizal Rengganis dalam suatu aksi penyegelan di Coto Makasar, Nipah Padang
BentengSumbar.com --- Penyakit masyarakat (pekat) dan pelanggaran perda seperti penyakit kambuhan. Berkali - kali ditertibkan, namun kembali marak. Demikian halnya dengan PKL, kafe - kafe ilegal dan tenda ceper.

Hal ini membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang gerah, karena pemiliknya terus membandel. Kasatpol PP Kota Padang Andree Algamar mengatakan, penertiban terkait pekat (penyakit) sudah sering dilakukan.

Dalam setiap penertiban Pol PP berhasil membawa pelaku - pelaku mesum dari kafe - kafe dan tenda - tenda biru. Bahkan kafe - kafe tak berizin dan tenda - tenda biru itu sendiri juga pernah dibongkar dan disegel.

“Kita memang rutin melakukan penertiban PKL, kafe - kafe ilegal, salon-salon berbau maksiat, anak jalanan dan sebagainya. Namun sejauh ini, penertiban yang kita lakukan hanya mengurangi untuk beberapa waktu saja, lalu tumbuh lagi," kata Andree kepada wartawan dalam jumpa pers, Jumat (25/4).

Tak jarang penertiban yang dilakukan Pol PP justru menuai polemik. Di satu sisi, penegak perda ini menjalankan sesuai tupoksi-nya, namun di sisi lain pedagang yang beralasan mencari makan juga seperti ada yang membekingi.

"Sehingga pedagang bersikap membandel. Kadang kita tertibkan hari ini, besok diulanginya lagi,” ujar Andree.

Ia mengakui, Sat Pol PP tak mungkin berjalan sendiri tanpa keterlibatan beberapa unsur seperti Muspida, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.

"Yang lebih penting adalah dukungan seluruh masyarakat," kata Andree.

Pol PP Kota Padang sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah dalam menegakkan peraturan tak akan melempem.

"Sebagai penegak perda kami akan tetap bersikap tegas namun upaya persuasif terhadap masyarakat tentu akan kami utamakan," tukas Andree. (rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »