BentengSumbar.com --- Dalam penanganan bencana yang tidak diketahui kapan terjadinya, Kota Padang yang termasuk daerah langganan bencana kurun sepuluh tahun terakhir ini, mulai disorot dan menjadi pusat perhatian dunia. Kali ini, Asia Development Bank (ADB) yang berpusat di Jepang, juga menargetkan Kota Padang selain Kota Manado sebagai daerah rawan bencana dan sangat diperlukan penanganan ekstra di daerah tersebut.
Kali ini, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Hotel Mercure pada Senin (21/4) tersebut, Walikota Padang yang diwakili Staf Ahli Pemko Padang, Afrizal Khaidir mengemukakan, dalam pertemuan ini sangat mengapresiasi rombongan ADB yang telah melakukan kunjungan dan pertemuan ke Kota Padang. Dimana, setelah ini mereka juga meninjau Manado, yang juga termasuk daerah rawan bencana di Indonesia.
“Memang tidak bisa kita pungkiri, Kota Padang dalam sepuluh tahun terakhir memang sering dilanda bencana. Diantaranya, baik gempa bumi, longsor, banjir dan rawan terjadinya tsunami. Jadi, atas kerja sama ADB dengan pemerintah daerah yang membuat semacam kerja tim, diharapkan nantinya bertindak sebagai pilot proyek agar mampu menangani ketika sebelum dan sesudah bencana terjadi,” terang Afrizal.
Sementara itu, Asisten III Administrasi Setda Kota Padang, Ir Corri Saidan M.Si menyampaikan, menanggapi penanganan bencana di Kota Padang, pasca gempa 2009 lalu memang mendapatkan dana bantuan dari pusat sebanyak 42 Milyar berupa sembako dan sebagainya. Hal ini diperkirakan masih 50 persen untuk dana tanggap darurat bagi korban bencana waktu itu.
“Sekarang, yang perlu diperhatikan yakni perihal anggaran mekanisme dalam penanganan bencana ini. Kembali kita bercermin atas dana yang dikhususkan di dalam APBD sebanyak 3 Milyar bagi daerah rawan bencana, namun untuk Kota Padang masih 2 Milyar. Jadi belum pantas anggaran tersebut dan butuh kesesuaian dananya untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan,” imbuh Asisten III.
Corri melanjutkan, kemudian, yang menjadi bahan pertimbangan bagi Pemko Padang saat ini yaitu, bagaimana tim yang akan bertugas bisa membangun dan menyusun pembiayaan operasional terhadap kegiatan penanganan bencana tersebut.
“Baik dari kesiapan, operasional dan sampai ke penanganan sistematis lainnya. Agar bisa berjalan dan langkah-langkahnya terstruktur dengan baik,” ujarnya
Ditambahkan Corri, ada empat unsur penting dalam penanganan bencana tersebut. Diantaranya organisasi, personil yang cukup, peralatan dan biaya anggaran yang memadai.
“Kuncinya, kesuksesan kita akan terlihat nanti jika kita mampu mengurusinya dengan baik dan terukur,” tutur Corri Saidan mengakhiri. (david)
Kali ini, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Hotel Mercure pada Senin (21/4) tersebut, Walikota Padang yang diwakili Staf Ahli Pemko Padang, Afrizal Khaidir mengemukakan, dalam pertemuan ini sangat mengapresiasi rombongan ADB yang telah melakukan kunjungan dan pertemuan ke Kota Padang. Dimana, setelah ini mereka juga meninjau Manado, yang juga termasuk daerah rawan bencana di Indonesia.
“Memang tidak bisa kita pungkiri, Kota Padang dalam sepuluh tahun terakhir memang sering dilanda bencana. Diantaranya, baik gempa bumi, longsor, banjir dan rawan terjadinya tsunami. Jadi, atas kerja sama ADB dengan pemerintah daerah yang membuat semacam kerja tim, diharapkan nantinya bertindak sebagai pilot proyek agar mampu menangani ketika sebelum dan sesudah bencana terjadi,” terang Afrizal.
Sementara itu, Asisten III Administrasi Setda Kota Padang, Ir Corri Saidan M.Si menyampaikan, menanggapi penanganan bencana di Kota Padang, pasca gempa 2009 lalu memang mendapatkan dana bantuan dari pusat sebanyak 42 Milyar berupa sembako dan sebagainya. Hal ini diperkirakan masih 50 persen untuk dana tanggap darurat bagi korban bencana waktu itu.
“Sekarang, yang perlu diperhatikan yakni perihal anggaran mekanisme dalam penanganan bencana ini. Kembali kita bercermin atas dana yang dikhususkan di dalam APBD sebanyak 3 Milyar bagi daerah rawan bencana, namun untuk Kota Padang masih 2 Milyar. Jadi belum pantas anggaran tersebut dan butuh kesesuaian dananya untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan,” imbuh Asisten III.
Corri melanjutkan, kemudian, yang menjadi bahan pertimbangan bagi Pemko Padang saat ini yaitu, bagaimana tim yang akan bertugas bisa membangun dan menyusun pembiayaan operasional terhadap kegiatan penanganan bencana tersebut.
“Baik dari kesiapan, operasional dan sampai ke penanganan sistematis lainnya. Agar bisa berjalan dan langkah-langkahnya terstruktur dengan baik,” ujarnya
Ditambahkan Corri, ada empat unsur penting dalam penanganan bencana tersebut. Diantaranya organisasi, personil yang cukup, peralatan dan biaya anggaran yang memadai.
“Kuncinya, kesuksesan kita akan terlihat nanti jika kita mampu mengurusinya dengan baik dan terukur,” tutur Corri Saidan mengakhiri. (david)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »