![]() |
Gubernur pada acara Gelar Tabligh Akbar dan Seminar Tadabbur Al-Quran untuk Syara' Basandi Kitabbullah |
BentengSumbar.com --- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama jajaran Polda akan melakukan tindak tegas, terhadap hotel-hotel, penginapan dan cafe-cefe yang menyediakan Wanita Tuna Susila (WTS) dan akan menjabut izin usahanya bersama pemerintah Kabupaten/kota se Sumatera Barat.
"Jika ada diantara masyarakat dan kita disini yang mendengar kabar tentang hotel atau penginapan yang menyediakan wanita panggilan, laporkan kepada kita, jelaskan lokasi dan tempat, Gubernur bersama Polda akan lansung ke tempat tersebut untuk menggerebeknya, dan jika memang terbukti saya akan langsung mencabut izin usaha hotel tersebut," ujar Gubernur Irwan Prayitno, ketika memberi sambutan pada acara Gelar Tabligh akbar dan Seminar Tadabbur Al-Quran untuk Syara' Basandi Kitabbullah, Minggu pagi, (25/5) bertempat di mesjid Raya Sumatera Barat.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua LKAAM Sumbar Sayuti, Bupati/Walikota se-Sumbar dan para ulama se-Sumbar. Dikatakan Gubernur, tindakan tegas juga termasuk dilakukan pada tenda-tenda "ceper" yang ada di Pantai Purus Padang sekarang sudah tidak ada lagi. Semua sudah dibersihkan dan setiap malam di sepanjang Pantai Purus dijaga oleh aparat yang bertugas untuk menghindari pendirian tenda-tenda maksiat tersebut kembali
Irwan menegaskan hal ini mengingat begitu maraknya pemberitaan dan cerita-cerita dikalangan perantau, yang pada dasarnya dapat membuat resah masyarakat di Ranah Minang. Sementara pemerintah provinsi bersama pemkab/ko se Sumatera Barat telah melakukan pengembangan pendidikan Islam disekolah-sekolah lebih banyak waktu.
"Kita melihat begitu banyak anak-anak terbaik kita hafal Al Qur'an, 10 just bahkan 20 juz per siswa. Saat ini kita bisa lihat para siswi di sekolah-sekolah yang ada disumbar, mereka diwajibkan untuk memakai jilbab. Dibandingkan dengan dahulu sewaktu saya bersekolah disini tahun 1970-1980 an, tidak ada siswi yang memakai jilbab/kerudung," ungkapnya.
Selain itu kebijakan pemerintah lainnya adalah memperbanyak mata pelajaran agama untuk seluruh sekolah yang ada, seperti menghafal Al-Quran, Subuh Mubaraqah, Pesentren Ramadhan dan masih banyak yang lainnya. Untuk para aparat pemerintah saya juga membuat sebuah kebijakan untuk melaksanakan pengajian atau wirid sebanyak 2 kali dalam sebulan, sehingga diharapkan merubah perilaku yang salah atau kurang tepat, ungkapnya.
Namun yang menjadi masalahnya adalah pengamalan yang belum terhayati terhadap Al-Quran, dengan pengamalan yang kurang maka akan timbulah kebiasaan yang salah dalam kehidupan, seperti judi, tindak-tindak asusila, tindak kejahatan kriminal dan lain-lain sebagainya. Gubernur juga menghimbau dan mengharap dukungan dari seluruh masyarakat agar bekerjasama untuk memberantas hal-hal tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian orang Minang di Rantau atas perhatiannya terhadapa kampung halaman. Berita yang diperoleh dan didengar oleh saudara-saudara kita dirantau melalui media dan mulut ke mulut tidak semuanya benar. Ada kalanya kita harus turun kelapangan langsung untuk membuktikan sebuah kebenaran berita," ulasnya.
Sebagai contoh, ungkap Irwan, beberapa saat yang lalu ada ada kasus pemerkosaan yang katanya dilakukan oleh 10 orang pria disalah satu daerah di Sumbar. Namun setelah di chek langsung ke daerah tersebut ternyata kasus tersebut bukanlah kasus pemerkosaan, tetapi kasus asusila yang dilakukan berdasarkan suka sama suka dan 10 orang tadi datang untuk menghentikan perbuatan tersebut. (Rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »