Jasad dan Roh

SEORANG teman dengan heboh menunjukkan foto-foto muda Prabowo sedang berdiri dengan gagah ber-baret merah, melalui gadgetnya. Dia heran, kenapa saya pro kepada Jokowi yang menurutnya sama sekali tidak menunjukkan kualitas pemimpin. 

Saya tau maksudnya. Jokowi memang tidak seganteng dan segagah Prabowo. Apalagi Jokowi tidak punya kuda, ia hanya punya sepeda.

Kebetulan kopi kami datang, hitam kental dan mengepul-mengepul uapnya. Kupegang pinggirnya dan berkata,

"Teman, sudah pasti kamu jatuh cinta pada Prabowo. Kenapa? Karena kamu pecinta materi. Kamu penyuka keindahan jasad. Matamu silau oleh kegagahan dan aksesoris lain yang mendukungnya, seperti kejantanan. 

Menyandingkan Jokowi disamping Prrabowo secara jasad, memang seperti bumi dan langit. Itu seperti menyandingkan Luna Maya disamping Bunda Theresa. Dan orang sepertimu pasti memilih Luna Maya karena cantik, sexi, glamour, dan fresh.

Tapi saya lebih memilih Bunda Theresa. Kenapa? Kan dia sudah tua dan keriput?

Karena ruh-nya. Ruhnya berbicara dengan ketulusan bahwa ia orang besar. Wujudnya yang ringkih tidak mampu menyembunyikan kebesarannya, apapun yang orang lain katakan tentangnya. 

Jasad adalah materi, dan materi akan musnah, sedangkan ruh abadi."

Kuangkat cangkir kopiku dan kuseruput dengan nikmat. Lalu kuangkat sebagai tanda penghormatan.

"Itulah kenapa saya lebih memilih Jokowi. Seperti secangkir kopi ini. Kopi hitam dan kental yang menarik minat ini adalah sebuah wujud yg tampak.. 

Ruh-nya ada di filosofinya..."

By: Denny Siregar

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »