![]() |
Jokowi sholat bersama group band slank |
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi memberikan saran kepada bakal calon presiden Joko Widodo terkait serangan berbau suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) yang kerap menyerangnya. Menurut Hasyim, Jokowi ataupun tim pemenangannya tidak boleh terpancing dengan kampanye-kampanye hitam tersebut.
"Isu SARA sudah sering dipakai, itu murahan, tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Maka yang bagus untuk menepis jangan dibalas, tapi diklarifikasi saja," kata Hasyim Muzadi di kediamannya di kawasan Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Jumat (23/5/2014).
Hasyim menilai, menyerang lawan politik dengan kampanye hitam berbau SARA sangat tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman. Menurutnya, akan sangat baik jika kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden serta tim sukses bertarung sehat dengan menampilkan keunggulan masing-masing.
"CV-nya saja kasih wartawan, baik pasangan satu maupun yang lain. Kalau serangan SARA itu tidak baik. Ada yang mengaku Islam tapi tidak Islam, dia membawa nama Islam, tapi tidak membawa nilai Islam. Ada partai Islam, tetapi juga tidak mewakili keluhuran Islam," ujarnya.
Sabtu (24/5), Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKP Indonesia tersebut memberikan keterangan pers terkait isu SARA yang menimpanya.
Selain tuduhan miring, Jokowi pun kerap diserang dengan rekayasa seperti antek Zionis, Amerika, Tiongkok dan mafia.
"Jokowi antek Pancasila dan antek rakyat," terang Jokowi.
Jokowi yang kerap dituduh anti-Islam pun memberikan jawabannya.
"Semua orang boleh ragu dengan agamaku tapi saya tidak ragu dengan iman dan imamku dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agamaku," ujarnya.
Jokowi juga menegaskan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam. Dirinya pun menyatakan bukan bagian dari yang mengaku Islam tapi suka menebar teror dan kebencian.
"Saya bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri," tegasnya.
Jokwo juga mengatakan dirinya bukan bagian dari segelintir Islam yang menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban.
Dirinya juga menegaskan bukan bagian dari Islam yang membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat.
Dirinya mengaku bukan bagian dari Islam yang membawa azas partainya untuk korupsi dan hidup bermewah-mewah. Dirinya juga menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam.
"Saya bukan bagian dari Islam yang menindas agama lain. Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang ditangan dan dimulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustunnya," ujarnya.
"Saya Jokowi bagian dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," tandasnya. (Buya/Kompas.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »