![]() |
Wagub Muslim Kasim |
BentengSumbar.com --- Pembangunan gedung lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar yang dilakukan peletakan batu pertama oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif tanggal 18 Maret 2014 lalu. Gedung ini dibangun dengan alokasi dana sebesar Rp 14 miliar dari rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun pelaksanan pembangunan LKAAM Sumatera Barat ini tidak membangun gedung secara fisik saja akan tetapi menbangun nilai-nilai adat budaya Minang, tentu diharapkan para pelaksana, konsultan para pengambil kebijakan agak fleksibel. Nilai-nilai budaya Minang itu tercermin pada bangunan tersebut.
“Bagaimana nilai budaya Minang ini tercermin adanya kerukunan umat beragama, disamping salah satu tempat mitigasi bencana dan juga melambangkan adat Minangkabau, sehingga betul-betul dapat terwakili ini berupa harapan kita dalam rangka pembangunan kantor LKAAM Sumbar,” terang Muslim Kasim, Jumat (27/6).
Menurutnya, kantor LKAAM merupakan pusat informasi tentang Sumatera Barat. Dikantor tersebut akan ada perpustakaan, ada pusat informasi tentang perjalanan adat Minangkabau. Pihaknya juga sepakat dengan BNPB, dan BPBD Sumbar untuk membentuk tim, untuk memberikan advokasi saran tentang bagaimana nilai nilai budaya Minang itu tercerminkan dalam bangunan gedung dimaksud, seperti atapnya, tangganya dinding, aksesoris bagaimana, seperti yang pernah dilakukan di Istano Basa Pagaruyung.
"Kita meminta kepada tokoh masyarakat Minang untuk memberikan saran pendapat tentang pembangunan ini, sehingga tidak terjadi nantinya, 'Rumah sudah tokok babunyi.' Masalah anggaran sekarang kita lakukan secara bertahap dengan anggaran Rp14 miliar untuk pondasi dan tiang," ujar wagub. (BY/Jon)
Namun pelaksanan pembangunan LKAAM Sumatera Barat ini tidak membangun gedung secara fisik saja akan tetapi menbangun nilai-nilai adat budaya Minang, tentu diharapkan para pelaksana, konsultan para pengambil kebijakan agak fleksibel. Nilai-nilai budaya Minang itu tercermin pada bangunan tersebut.
“Bagaimana nilai budaya Minang ini tercermin adanya kerukunan umat beragama, disamping salah satu tempat mitigasi bencana dan juga melambangkan adat Minangkabau, sehingga betul-betul dapat terwakili ini berupa harapan kita dalam rangka pembangunan kantor LKAAM Sumbar,” terang Muslim Kasim, Jumat (27/6).
Menurutnya, kantor LKAAM merupakan pusat informasi tentang Sumatera Barat. Dikantor tersebut akan ada perpustakaan, ada pusat informasi tentang perjalanan adat Minangkabau. Pihaknya juga sepakat dengan BNPB, dan BPBD Sumbar untuk membentuk tim, untuk memberikan advokasi saran tentang bagaimana nilai nilai budaya Minang itu tercerminkan dalam bangunan gedung dimaksud, seperti atapnya, tangganya dinding, aksesoris bagaimana, seperti yang pernah dilakukan di Istano Basa Pagaruyung.
"Kita meminta kepada tokoh masyarakat Minang untuk memberikan saran pendapat tentang pembangunan ini, sehingga tidak terjadi nantinya, 'Rumah sudah tokok babunyi.' Masalah anggaran sekarang kita lakukan secara bertahap dengan anggaran Rp14 miliar untuk pondasi dan tiang," ujar wagub. (BY/Jon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »