Arpendi Dt Tan Bagindo |
BentengSumbar.com --- Anggota DPRD Kota Padang, Arpendi Datuk Tan Bagindo mendesak Satuan Polisi Pamong Praja untuk lebih tegas dalam menertibkan tempat-tempat maksiat, terutama Tenda Ceper di Kawasan Pantai Padang dan Bukit Lampu.
"Pol PP harus bertindak tegas, jangan tebang pilih atau pilih kasih. Apalagi sudah ada tindakan masyarakat yang beberapa waktu lalu membakar tempat-tempat yang diduga berbau maksiat," ujarnya.
Dikatakannya, tempat maksiat tak boleh ada di Kota Padang. Sebab, kota ini merupakan Serambi Madinah Al Munawarah, kota yang relegius, kota yang warganya hidup dengan falsafah, "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai." Dalam artian, warga kota berpegang kepada ajaran agama dan adat dalam kehidupan sosialnya.
Arpendi juga menyayangkan pemberitaan soal sex party atau pesta seks di salah satu media lokal. Menurutnya, sex party itu tidak mungkin terjadi di kota ini, apatah lagi di Tenda-Tenda Ceper, sulit melakukan sex party itu.
"Sex party itu kan semacam tarian bugil yang dilakukan seorang wanita dan siwanita digerayangi rame-rame oleh beberapa orang lelaki. Jadi, itu tak masuk akal saja terjadi di tenda ceper, apalagi dalam sex party wanitanya harus bugil," ungkapnya. (BY)
"Pol PP harus bertindak tegas, jangan tebang pilih atau pilih kasih. Apalagi sudah ada tindakan masyarakat yang beberapa waktu lalu membakar tempat-tempat yang diduga berbau maksiat," ujarnya.
Dikatakannya, tempat maksiat tak boleh ada di Kota Padang. Sebab, kota ini merupakan Serambi Madinah Al Munawarah, kota yang relegius, kota yang warganya hidup dengan falsafah, "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai." Dalam artian, warga kota berpegang kepada ajaran agama dan adat dalam kehidupan sosialnya.
Arpendi juga menyayangkan pemberitaan soal sex party atau pesta seks di salah satu media lokal. Menurutnya, sex party itu tidak mungkin terjadi di kota ini, apatah lagi di Tenda-Tenda Ceper, sulit melakukan sex party itu.
"Sex party itu kan semacam tarian bugil yang dilakukan seorang wanita dan siwanita digerayangi rame-rame oleh beberapa orang lelaki. Jadi, itu tak masuk akal saja terjadi di tenda ceper, apalagi dalam sex party wanitanya harus bugil," ungkapnya. (BY)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »