Sosok Bung Karno dan Pancasila Dimata Boediono

BentengSumbar.com --- Wapres Boediono memberikan sambutan dalam rangka peringatan hari lahirnya Pancasila di Bengkulu. Boediono juga sempat memperdengarkan pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.

Pada awal sambutannya, Boediono mengisahkan tentang sebuah hikayat gugusan pulau yang dipimpin secara berkelompok. Namun berhasil disatukan oleh sebuah kerajaan.

"Di suatu zaman, kawasan ini pernah disatukan suatu kerajaan, namun kerajaan itu kemudian runtuh karena konflik intern," kata Boediono dalam sambutannya di Lapangan Balai Raya Semarak, Bengkulu, Minggu (1/6/2014).

Kemudian, Boediono melanjutkan kisahnya ketika gugusan pulau itu disambangi orang-orang asing yang berniat berdagang. Namun, niat mereka berubah dan ingin menguasai kekayaan kawasan itu.

"Selama ratusan tahun, keuntungan pun mengalir kepada para pendatang itu, di situlah benih ketidakpuasan tumbuh, akhirnya meledak menjadi ketidakpatuhan sosial, perlawanan," kata Boediono.

Lalu, Boediono menceritakan di tengah perlawanan ketika menjelang merdeka muncullah 1 putra bangsa yang mengemukakan gagasan. Rumusan itu kemudian dinamakan Pancasila oleh orang itu.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Boediono kemudian memperdengarkan pidato Bung Karno saat merumuskan Pancasila. Pidato Bung Karno itu diperdengarkan melalui pengeras suara. Serentak suara menggelegar Bung Karno terdengar.

"Bagaimana mempersatukan jikalau tidak diberikan dasar yang mana kita berpijak di sana. Dan itulah saudara-saudara, Pancasila," ucap Bung Karno melalui pengeras suara. (BY/dtk)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »