![]() |
Pantai Padang, lokasi acara Telong - Telong dan Mariam Batuang. |
BentengSumbar.com --- Pawai telong - telong dan mariam batuang bakal memeriahkan malam peringatan hari jadi Kota Padang ke-345. Ribuan peserta pawai yang berasal berbagai elemen, yaitu para pelajar, LSM, SKPD dan organisasi kepemudaan di Kota Padang ini di lepas oleh Walikota Mahyeldi di depan Lapau Panjang Cimpago (LPC) Pantai Padang, Rabu (6/8) malam.
Telong - telong atau obor terbuat dari bambu yang diberi sumbu dengan bahan bakar minyak tanah. Telong-telong merupakan alat penerang tradisional yang pernah dimanfaatkan masyarakat Padang masa dahulu.
Sedangkan mariam batuang serupa meriam yang terbuat dari bambu dan dapat meletus seperti meriam yang digunakan dalam pertempuran. Lazimnya mariam batuang ini dipakai warga sebagai alat permainan. Namun di masa perang dulu, alat ini juga dipakai untuk mengecoh musuh.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Dian Fakri, kedua tradisi ini kembali diangkat dalam rangka peringatan hari jadi Kota Padang dan HUT RI ke-69. Dimaksudkan agar tradisi asli anak negeri tidak dilupakan sekaligus menggugah memori generasi bangsa akan suasana perjuangan di masa dahulu.
''Kita berharap pawai ini dapat berlangsung lancar dan meriah sehingga masyarakat dapat menyaksikan dan ikut merasakan semangat patriotisme para pejuang kita di masa lalu,'' sebutnya.
Adapun rute yang akan ditempuh peserta pawai, yaitu masuk dari sebelah Hotel Pangeran - Taman Muaro Lasak - Danau Cimpago (dilepas Walikota) - terus ke Simpang Olo Ladang - Jalan A Yani - Makorem jalan Sudirman (finish).
''Sebelum pelepasan pawai akan ditampilkan tari dramatik di depan panggung kehormatan yang berlokasi di LPC,'' tutup Dian. (BY/rel)
Telong - telong atau obor terbuat dari bambu yang diberi sumbu dengan bahan bakar minyak tanah. Telong-telong merupakan alat penerang tradisional yang pernah dimanfaatkan masyarakat Padang masa dahulu.
Sedangkan mariam batuang serupa meriam yang terbuat dari bambu dan dapat meletus seperti meriam yang digunakan dalam pertempuran. Lazimnya mariam batuang ini dipakai warga sebagai alat permainan. Namun di masa perang dulu, alat ini juga dipakai untuk mengecoh musuh.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Dian Fakri, kedua tradisi ini kembali diangkat dalam rangka peringatan hari jadi Kota Padang dan HUT RI ke-69. Dimaksudkan agar tradisi asli anak negeri tidak dilupakan sekaligus menggugah memori generasi bangsa akan suasana perjuangan di masa dahulu.
''Kita berharap pawai ini dapat berlangsung lancar dan meriah sehingga masyarakat dapat menyaksikan dan ikut merasakan semangat patriotisme para pejuang kita di masa lalu,'' sebutnya.
Adapun rute yang akan ditempuh peserta pawai, yaitu masuk dari sebelah Hotel Pangeran - Taman Muaro Lasak - Danau Cimpago (dilepas Walikota) - terus ke Simpang Olo Ladang - Jalan A Yani - Makorem jalan Sudirman (finish).
''Sebelum pelepasan pawai akan ditampilkan tari dramatik di depan panggung kehormatan yang berlokasi di LPC,'' tutup Dian. (BY/rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »