| Budi Payan, Sekretaris BPBD-Damkar Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Kota Padang berencana mengajukan anggaran perbaikan sirene peringatan dini tsunami. Demikian disampaikan Budi Payan, Sekretaris BPBD dan Damkar kepada wartawan BentengSumbar.com, Selasa (16/9).
Sekarang ini, ungkap Budi Payan, ada 27 titik lokasi sirene peringatan dini tsunami se Kota Padang. Pada tanggal 26 setiap bulannya, petugas BPBD dan Damkar selalu menchek kondisi sirene-sirene tersebut.
"Dari hasil pengechekan dan hasil tes sirene tersebut, kita akan tahu mana sirene yang rusak dan mana yang dalam kondisi baik. Yang rusak kita perbaiki," urainya.
Selain itu, tutur Budi Payan lagi, pihaknya juga akan mengajukan anggaran pembelian sirene tambahan. Sebab yang ada pada 27 titik tersebut belum memadai, karena masih banyak red zone (yang masuk zona merah, red) yang belum memiliki sirene. Penambahan diperkirakan pada 5 titik. Pada satu titik diperlukan 6-8 unit.
"Kita mengajukan dana untuk pembelian sirene tersebut sekitar Rp300 juta. Sirene yang bagus itu produk Jerman, sebab bunyinya bisa didengar dengan jelas pada radius 500-1000 meter," jelasnya.
Sirene itu hanya berbunyi pada saat gempa yang berpotensi tsunami berdasarkan data BMKG. Biasanya pada saat gempa, BMKG memberikan informasikan kepada Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Kota Padang yang terdapat di Air Pacah. Setelah menerima informasi BMKG, maka petugas Pusdalops akan menekan tombol sirene peringatan dini tsunami.
Kerusakan yang sering terjada pada sirene tersebut, jelas Budi Payan lagi, berupa kabel dan jaringan. Terkadang kendala bisa juga pada listrik. Persoalannya sekarang, semua sirene itu listriknya menumpang ke jaringan listrik di lokasinya. Hal ini karena keterbatasan anggaran.
"Pada tahun anggaran 2015 kita coba mengajukan anggaran agar punya meteran sendiri. Sebab, daya listrik sirene itu besar. Makanya sering pemilik tempat dimana sirene itu menumpang mencabut stok kontak sirene. Kita tak bisa menyalahkan pemilik tempat, karena kita hanya menumpang. Kita akan coba mengajukan anggarannya, mudah-mudahan disetujui Tim Anggaran Pemko (TAPD) dan DPRD," ujarnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »