Mewaspadai Gerakan Radikal Berbaju Islam...!!!

Ilustrasi. 
AKHIR-AKHIR ini, dunia kembali dihebohkan dengan gerakan radikal yang mengatasnamakan agama Islam. Gerakan-gerakan tersebut, dengan memakai dokrin agama, berusaha membiak dengan  merekrut anggota melalui media sosial, dan ada indikasi mereka bergerak dari kampus ke kampus.

Di kampus, mereka mendekati kalangan pelajar dan mahasiswa yang dangkal pemahaman agamanya, namun punya keinginan kuat untuk belajar gama. Di mata kaum terpelajar semacam ini, mereka melakukan dokrinisasi, bahwa ajaran Islam yang dibawa firqoh atau kelompoknya merupakan ajaran yang paling Islami, sementara ajaran Islam yang dibawa kelompok lain sesat dan menyesatkan.

Bahkan mereka berani mencap, ajaran Islam yang dibawa firqoh dan mazhab diluar kelompok mereka tersebut telah jauh tersesat. Mereka menuding kelompok yang berseberangan dengan mereka merupakan ahlu bid'ah yang jauh dari pemahaman agama yang benar. Menurut kelompok radikal ini, pemahaman Islam yang benar dan jauh dari kesesatan ahlu bid'ah adalah kelompok mereka.

Parahnya lagi, kelompok radikal ini tak segan-segan mengkafirkan ulama yang berseberangan dengan ulama mereka. Ulama-ulama yang mereka kafirkan tersebut mereka cap sebagai penyebar kesesatan, penyebar bid'ah, penyebar fitnah, dan segala macamnya. Mereka tak segan-segan menghalalkan darah umat Islam dan para ulama yang berbeda pemahaman dan haluan dengan mereka. Di Timur Tengah, di daerah konflik sekterian, mereka membunuh para ulama dan umat Islam yang mereka cap kafir tersebut.

Kelompok radikal ini, dalam aktivitas dakwah mereka selalu menyerukan pemurnian ajaran Islam dan kembali kepada sistem pemerintahan Khalifah Islamiyah. Bagi mereka, pemerintahan yang tidak mutlak mengacu kepada al Quran dan Sunnah merupakan sistem pemerintahan thogut yang wajib diperangi, baik secara lisan maupun dengan mengangkat senjata. Dalam setiap pengajian di internal mereka, kelompok radikal ini selalu mendokrin pengikutnya dengan ayat-ayat suci al Quran, diantaranya:

“Tidaklah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan sebelumnya? Mereka ingin berhukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah untuk mengingkari thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 60).

"Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang kafir." (Al-Maidah ayat 44). “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maidah: 45). “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Maidah: 47).

"Dan orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah: 254). "Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik." (QS. At-Taubah: 84).

Ayat-ayat di atas dan yang senada dengannya, secara terus menerus, didokrinkan kepada pengikutnya. Kelompok radikal ini berusaha memberikan pemahaman, bahwa di luar kelompoknya merupakan penyembah dan penghamba thogut. Dan hanya kelompok mereka yang murni membawa dan membela ajaran Islam. Untuk itu, bagi yang berani menyerang kelompok mereka, berarti menyerang Islam, dan hukumnya wajib berjihad dan memerangi kelompok yang menyerang kelompok mereka tersebut.

Sepanjang kekuatan mereka lemah, mereka akan menghimbau umat dengan dakwah-dakwah lisan, dan tulisan. Namun, jika ada kesempatan dan mereka memiliki kekuatan yang cukup, maka mereka akan menyerukan jihad dengan mengangkat senjata. Dalam berjihad pun mereka menghalalkan segala cara. Misalnya membunuh ummat Islam dan para ulama yang berseberangan dengan mereka, memperkosa wanita yang dianggap sebagai rampasan perang, memperbudak kaum muslimin yang dianggap sebagai rampasan perang, menyerukan jihad seks, dan menghalalkan segala cara dalam mengumpulkan dana demi perjuangan mereka, termasuk merampok dan menjual narkoba.

Contoh nyata saat ini adalah gerakan Daulah Islam Irak dan Syam atau yang dikenal dengan nama ISIS. Gerakan ini mulai berkibar atas konflik di Suriah. ISIS merupakan kelompok radikal yang paling brutal saat ini. Mereka adalah kelompok takfiri, ‘keblasuk’ pemahaman khawarij, mujrim, suka membunuh sembarangan dan lain sebagainya. Gerakan dan faham ISIS sudah dinyatakan sebagai ajaran dan faham terlarang di Indonesia. Pemerintah menghimbau warga negara Indonesia untuk memawaspadai gerakan ini. Bahkan beberapa orang yang dicurigai sebagai pengikut dan aktivis ISIS telah pula diamankan oleh Densus 88 Mabes Polri.

Selain itu, juga ada gerakan Boko Haram (dibentuk tahun 2002) di Nigeria bagian utara. Menurut Buya Ahmad Syafii Maarif, Bako Haram adalah satu realitas hitam yang kini sedang menggoncang dunia karena penculikan atas 276 anak sekolah menengah negeri di kota Chibot pada 14 April yang lalu. Nama asli gerakan ini dalam bahasa Arab adalah: Jamah Ahli al-Sunnah li ‘l-Da’wah wa ‘l-Jihad (Kelompoh Ahli Sunnah untuk Dakwah dan Jihad). Buya Syafii Maarif mencap Bako Haram sebagai kelompok kriminal di bawah kepemimpinan Abubakar Shekau yang menggantikan Muhammad Yusuf yang mati dalam penjara pada 2009. (Selengkapnya silahkan baca artikel Buya Syafii Maarif dengan judul "Boko Haram, Kebiadaban, dan Barat (I)" yang dimuat Republika Online)

Menurut Buya Syafii Maarif lagi, sebagaimana sudah menjadi watak seluruh gerakan teror di dunia, Muslim atau non-Muslim, adalah menabur ketakutan, kebencian, pembunuhan, dan kebiadaban atas nama aliran kepercayaan yang dianutnya. Korbannya sudah ratusan ribu yang bergelimpangan di daerah-daerah operasi kejahatannya. Usahlah bertanya kepada kelompok ini tentang kemanusiaan, kedamaian, dan persaudaraan. Doktrin yang ditanamkan kepada pengikutnya adalah melibas siapa saja yang berbeda dengan mereka, apa pun agamanya, semua darahnya dianggap halal. Wajah sangar mereka adalah pertanda bahwa hatinya memang penuh dendam.

Topeng agama yang sering dipakai semata-mata untuk menyamarkan rencana jahatnya, demi kekuasaan duniawi yang disembunyikan. Dengan kedok agama, tindakan perampokan, penjarahan, pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan seperti mendapat pembenaran teologis. Dunia ini memang sudah terbalik-balik, dan umat Islam sering benar menari menurut tabuhan genderang pihak lain, seperti dulu yang terjadi di Afghanistan, sekarang juga di Afrika, sebagaimana pada bagian kedua akan kita lacak kembali.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya Malin Sampono, SHI

Alumnus Jinayah Siyasah IAIN Imam Bonjol Padang dan Wakil Ketua GP Ansor Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »