![]() |
Festival Siti Nurbaya IV Ditutup Wakil Walikota Padang H Emzalmi. Sesi foto bersama pemuncak FSN. |
BentengSumbar.com --- Festival Siti Nurbaya IV resmi ditutup oleh Wakil Walikota Padang H. Emzalmi, Sabtu (29/9) malam. Perhelatan yang digelar sejak 19 September ini dinilai sukses.
Wakil Walikota mengatakan, iven ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari upaya melestarikan tradisi dan permainan anak nagari yang pernah mengakar di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang. Lebih dari itu iven ini juga dapat menggairahkan pariwisata kota Padang sebagai destinasi.
''Kita berharap dari iven FSN ini dapat menggairahkan pariwisata Kota Padang sekaligus menghidupkan tradisi dan permainan anak nagari,'' kata Wawako Emzalmi.
Ia menambahkan, festival yang melekat dengan legenda Siti Nurbaya ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap legenda yang dikenal luas secara nasional atau mungkin telah mendunia.
Kesuksesan iven ini tak lain karena partisipasi warga yang dikoordinasi Lurah dan Camat. ''Diharapkan FSN tahun depan bisa lebih meriah dan sukses lagi dengan melibatkan seluruh masyarakat'' kata Emzalmi.
Dalam FSN ke-4 ini, Kecamatan Lubuk Begalung berhasil mendominasi dan mengukuhkan diri sebagai juara umum untuk ketiga kalinya. Dengan demikian, hadiah utama berupa seekor sapi serta tropi bergilir berhak diboyong Camat Ances Kurniawan untuk seluruh warga di Nagari Nan Duopuluah tersebut.
''Kemenangan ini berkat kesungguhan warga dari seluruh kelurahan di Kecamatan Lubeg,'' kata Camat Lubeg Ances Kurniawan.
Sedangkan posisi kedua diraih Kecamatan Padang Timur dengan nilai tak terpaut jauh. Sehingga hadiah berupa dua ekor kambing diboyong ke kecamatan dipimpin Rachmadeni Dewi Putri ini.
''Posisi ini kita raih berkat kerjasama dengan seluruh unsur, baik Muspika, kelompok guru, serta seluruh lapisan masyarakat,'' sebut Camat Rachmadeni.
Disamping itu, lanjut Camat, warga yang diikutsertakan betul - betul orang yang masih eksis melakoni kegiatan - kegiatan yang dilombakan.
''Meskipun posisi kedua, namun yang terpenting adalah menunjukkan partisipasi sebagai kontribusi dalam pelestarian nilai budaya dan pengembangan pariwisata,'' tukas Camat Rachmadeni.
Sedangkan, kecamatan Padang Barat harus puas pada posisi ketiga dengan memboyong seekor kambing. Namun Camat Arfian menyikapi positif karena yang terpenting bukan juara dan hadiahnya melainkan kontribusi dan partisipasi dalam iven budaya ini.
Sementara itu Kasi Pembina Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Malyusdi selaku penyelenggara menyebut, FSN yang akan datang ditambah dengan Selaju Sampan dan Dendang Pauh.
''Keduanya merupakan tradisi yang saat ini terabaikan dan nyaris punah. Jika tidak kita angkat melalui iven seperti sekarang mungkin generasi yang akan datang pun melupakannya,'' ujar Malyusdi.
Adapun permainan dan tradisi yang dilombakan dalam FSN IV ini diantaranya, Tari Pasambahan, Lagu Minang, Lagu Gamad, Randai, Baju Kurung Basiba, dan Tarompa Tampuruang. Sedangkan tradisi kuliner, Mangukua Karambie, Manggiliang Lado, Mabuek Jus Pinang, dan Malamang. (rel)
Wakil Walikota mengatakan, iven ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari upaya melestarikan tradisi dan permainan anak nagari yang pernah mengakar di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang. Lebih dari itu iven ini juga dapat menggairahkan pariwisata kota Padang sebagai destinasi.
''Kita berharap dari iven FSN ini dapat menggairahkan pariwisata Kota Padang sekaligus menghidupkan tradisi dan permainan anak nagari,'' kata Wawako Emzalmi.
Ia menambahkan, festival yang melekat dengan legenda Siti Nurbaya ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap legenda yang dikenal luas secara nasional atau mungkin telah mendunia.
Kesuksesan iven ini tak lain karena partisipasi warga yang dikoordinasi Lurah dan Camat. ''Diharapkan FSN tahun depan bisa lebih meriah dan sukses lagi dengan melibatkan seluruh masyarakat'' kata Emzalmi.
Dalam FSN ke-4 ini, Kecamatan Lubuk Begalung berhasil mendominasi dan mengukuhkan diri sebagai juara umum untuk ketiga kalinya. Dengan demikian, hadiah utama berupa seekor sapi serta tropi bergilir berhak diboyong Camat Ances Kurniawan untuk seluruh warga di Nagari Nan Duopuluah tersebut.
''Kemenangan ini berkat kesungguhan warga dari seluruh kelurahan di Kecamatan Lubeg,'' kata Camat Lubeg Ances Kurniawan.
Sedangkan posisi kedua diraih Kecamatan Padang Timur dengan nilai tak terpaut jauh. Sehingga hadiah berupa dua ekor kambing diboyong ke kecamatan dipimpin Rachmadeni Dewi Putri ini.
''Posisi ini kita raih berkat kerjasama dengan seluruh unsur, baik Muspika, kelompok guru, serta seluruh lapisan masyarakat,'' sebut Camat Rachmadeni.
Disamping itu, lanjut Camat, warga yang diikutsertakan betul - betul orang yang masih eksis melakoni kegiatan - kegiatan yang dilombakan.
''Meskipun posisi kedua, namun yang terpenting adalah menunjukkan partisipasi sebagai kontribusi dalam pelestarian nilai budaya dan pengembangan pariwisata,'' tukas Camat Rachmadeni.
Sedangkan, kecamatan Padang Barat harus puas pada posisi ketiga dengan memboyong seekor kambing. Namun Camat Arfian menyikapi positif karena yang terpenting bukan juara dan hadiahnya melainkan kontribusi dan partisipasi dalam iven budaya ini.
Sementara itu Kasi Pembina Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Malyusdi selaku penyelenggara menyebut, FSN yang akan datang ditambah dengan Selaju Sampan dan Dendang Pauh.
''Keduanya merupakan tradisi yang saat ini terabaikan dan nyaris punah. Jika tidak kita angkat melalui iven seperti sekarang mungkin generasi yang akan datang pun melupakannya,'' ujar Malyusdi.
Adapun permainan dan tradisi yang dilombakan dalam FSN IV ini diantaranya, Tari Pasambahan, Lagu Minang, Lagu Gamad, Randai, Baju Kurung Basiba, dan Tarompa Tampuruang. Sedangkan tradisi kuliner, Mangukua Karambie, Manggiliang Lado, Mabuek Jus Pinang, dan Malamang. (rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »