![]() |
Oleh: H Muslim Kasim Datuk Sinaro Basa. |
PARIWISATA merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi.Bahkan, pariwisata telah menjadi bagian dari hak azazi manusia. Kita yakin bahwa peningkatan wisata adventure , ecology dan budaya akan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat kita. Untuk itu perlu kita memelihara budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat di sekitar objek yang akan menjadi daya tarik wisata.
Dan semestinya kita melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan kepariwisataan. Pembangunan kepariwisataan harus memberi dampak positif pada masyarakat setempat, salah satunya menciptakan kesempatan kerja.Dengan demikian berkurang juga angka kemiskinan di sekitar kita serta membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli masyarakat setempat. Bila ini terwujudkan, kita berharap pembangunan kepariwisatan akan dapat menumbuhkan jati diri dan rasa bangga.
Sesungguhnya, kepariwisataan kita harus berkonsep ekonomi kerakyatan yang hasilnya dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Dan alam Sumatera Barat yang indah permai dan kekayaan budaya yang beriwayat dalam segala kencak seni dari berbagai rupa merupakan asset penarik wisata yang harus kita manfaatkan secara optimal.
Dengan dilaksanakannya otonomi daerah, maka pengembangan dan pembangunan obyek wisata merupakan salah satu tugas pemerintah daerah. Agenda pariwisata harus tersusun secara konsisten supaya dapat dijadikan acuan oleh para pelaku pariwisata untuk mempromosikan dan menjual event-event tersebut ke berbagai pasar pariwisata dunia. Pariwisata akan kering tanpa adanya event yang tetap dan berkualitas. Selain itu prasarana pariwisata pun harus ditingkatkan kualitasnya terutama yang terkait dengan kesehatan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan.
Dalam melakukan promosi pariwisata, perlu keterpaduan pemerintah propinsi,kota dan kabupaten. Tanpa adanya keterpaduan promosi bersama, kepariwisataan kita akan terus berkecendrungan seperti karakok tumbuh di batu,enggan hidup matipun segan.Promosi terpadu tersebut harus jelas pasarnya. Kita lakukan promosi pariwisata terhadap Negara-negara yang mempunyai hubungan emosional dengan daerah kita. Seperti,Malaysia,Singapura, Jepang, Belanda dan berbagai Negara Eropah lainnya.
Untuk itu perlu dilibatkan asosiasi yang bergerak di berbagai bidang industri wisata, seperti PHRI, ASITA, travel-travel biro dan lain sebagainya. Juga diperlukan promosi terpadu melalui internet dengan pembuatan berbagai filem-filem kepariwisataan Sumatera Barat. Harus disiapkan tim promosi pariwisata Sumbar yang menginformasikan apapun daya tarik yang dapat mengundang minat wisatawan untuk datang kemari.Misalnya, melakukan dan membuat video dokumentasi tentang berbagai ragam keunikan budaya Minangkabau. Dengan mengunggahnya di youtube, kita harapkan dunia menjadi tahu akan keindahan alam, seni dan budaya kita.
Selain itu, kita siapkan guide-guide yang cerdas dalam memandu para wisatawan. Bila perlu, dilakukan pelatihan pemandu wisata secara rutin. Dan yang tak kalah pentingnya, kita dukung dan kita bina sanggar-sanggar seni serta kita berikan ruang dan tempat atau pentas untuk menampilkan karya-karya seniman kita.
Beberapa orang sahabat dari daerah lain pernah mengeluh kepada saya tentang kurang bagusnya sarana dan prasarana serta pelayanan pariwisata kita. Ia bicara tentang banyaknya objek wisata yang kurang terawat, tanpa toilet yang memadai dan bahkan kurang mendatangkan rasa nyaman. Malah kata mereka, jalan-jalan menuju objek wisata banyak yang kurang memadai. Mereka sepakat mengatakan bahwa selama ini kepariwisataan Sumbar tak serius diurus.
Kita tidak usah terbakar jenggot menerima kenyataan yang kelat ini. Kita jadikan itu sebagai bahan masukan yang sangat berharga. Kita jawab keluhan mereka dengan berbagai program perbaikan. Kita benahi sarana dan prasarana, sehingga objek wisata menjadi nyaman dan bersih. Kita perbaiki sarana transportasi menuju objek wisata.
Beberapa hari yang lalu saya melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Selain membawa misi pembangunan pertanian, juga bertujuan untuk membuka kembali rute pesawat terbang Padang-Singapura oleh maskapai penerbangan Tiger Airlines. Tiger bersedia membuka rute Padang Singapura, asalkan juga dibuka rute penerbangan Medan-Singapura, Batam-Padang, Singapura-Palembang.Dalam pada itu, kita melakukan pendekatan dengan Pemerintah Propinsi Sumut. Sewaktu bercakap-cakap dengan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho, dia menyatakan kesetujuannya membuka kembali rute penerbangan Sumut-Singapura. Sementara Pemerintah propinsi Sumsel, sedang kita dekati pula.
Kita tahu, Singapura adalah salah satu gerbang pintu dunia menuju Asia Tenggara.Jika terbuka kembali, rute Padang-Singapura, maka kita berharap wisatawan manca Negara dapat dengan mudah dan tertarik berkunjung ke Sumatera Barat.
Para wisatawan ke Sumbar tak boleh cacat kesan. Harus kita ciptakan kesan manis mereka selama di sini, sehingga sampai pulang pun mereka tetap terkenang-kenang pada ranah Minang. Lalu dari mulut ke mulut mereka bercerita tentang pesona alam dan keindahan seni dan budaya kita. Inilah promosi yang paling ampuh.
Bagaimana cara menciptakan kesan manis tersebut? Sederhana saja, karena soal pariwisata adalah soal industry jasa yang membuat orang senang dan terhibur, maka dari itu kita jauhi segala sikap yang membuat para wisatawan menjadi tidak puas. Kita harus tempatkan diri sebagai pelayan. Pelayan yang ramah.Pelayan yang sigap. Dan pelayan yang murah senyum. Setiap pekerja pariwisata harus kita latih benar untuk memahami dan mengerti tentang pelayanan jasa kepariwisataan.
Dan kita juga berharap, adanya peran serta investor dalam mengembangkan objek wisata kita.Tanpa adanya investasi pariwisata, maka kepariwisataan kita akan sulit berkembang.Karena trend wisata dunia terkini tidak saja mengandalkan keindahan alam semata, melainkan juga bersentuhan tekhnologi dari berbagai rupa.
Mari kita focus dan serius mengurus pariwisata. Bagaimanapun juga, sektor kepariwisataan adalah salah satu sektor yang kita andalkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kita. Semoga pembangunan kepariwisataan kita benar-benar terbangun seperti yang kita harapkan bersama!
Dan semestinya kita melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan kepariwisataan. Pembangunan kepariwisataan harus memberi dampak positif pada masyarakat setempat, salah satunya menciptakan kesempatan kerja.Dengan demikian berkurang juga angka kemiskinan di sekitar kita serta membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli masyarakat setempat. Bila ini terwujudkan, kita berharap pembangunan kepariwisatan akan dapat menumbuhkan jati diri dan rasa bangga.
Sesungguhnya, kepariwisataan kita harus berkonsep ekonomi kerakyatan yang hasilnya dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Dan alam Sumatera Barat yang indah permai dan kekayaan budaya yang beriwayat dalam segala kencak seni dari berbagai rupa merupakan asset penarik wisata yang harus kita manfaatkan secara optimal.
Dengan dilaksanakannya otonomi daerah, maka pengembangan dan pembangunan obyek wisata merupakan salah satu tugas pemerintah daerah. Agenda pariwisata harus tersusun secara konsisten supaya dapat dijadikan acuan oleh para pelaku pariwisata untuk mempromosikan dan menjual event-event tersebut ke berbagai pasar pariwisata dunia. Pariwisata akan kering tanpa adanya event yang tetap dan berkualitas. Selain itu prasarana pariwisata pun harus ditingkatkan kualitasnya terutama yang terkait dengan kesehatan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan.
Dalam melakukan promosi pariwisata, perlu keterpaduan pemerintah propinsi,kota dan kabupaten. Tanpa adanya keterpaduan promosi bersama, kepariwisataan kita akan terus berkecendrungan seperti karakok tumbuh di batu,enggan hidup matipun segan.Promosi terpadu tersebut harus jelas pasarnya. Kita lakukan promosi pariwisata terhadap Negara-negara yang mempunyai hubungan emosional dengan daerah kita. Seperti,Malaysia,Singapura, Jepang, Belanda dan berbagai Negara Eropah lainnya.
Untuk itu perlu dilibatkan asosiasi yang bergerak di berbagai bidang industri wisata, seperti PHRI, ASITA, travel-travel biro dan lain sebagainya. Juga diperlukan promosi terpadu melalui internet dengan pembuatan berbagai filem-filem kepariwisataan Sumatera Barat. Harus disiapkan tim promosi pariwisata Sumbar yang menginformasikan apapun daya tarik yang dapat mengundang minat wisatawan untuk datang kemari.Misalnya, melakukan dan membuat video dokumentasi tentang berbagai ragam keunikan budaya Minangkabau. Dengan mengunggahnya di youtube, kita harapkan dunia menjadi tahu akan keindahan alam, seni dan budaya kita.
Selain itu, kita siapkan guide-guide yang cerdas dalam memandu para wisatawan. Bila perlu, dilakukan pelatihan pemandu wisata secara rutin. Dan yang tak kalah pentingnya, kita dukung dan kita bina sanggar-sanggar seni serta kita berikan ruang dan tempat atau pentas untuk menampilkan karya-karya seniman kita.
Beberapa orang sahabat dari daerah lain pernah mengeluh kepada saya tentang kurang bagusnya sarana dan prasarana serta pelayanan pariwisata kita. Ia bicara tentang banyaknya objek wisata yang kurang terawat, tanpa toilet yang memadai dan bahkan kurang mendatangkan rasa nyaman. Malah kata mereka, jalan-jalan menuju objek wisata banyak yang kurang memadai. Mereka sepakat mengatakan bahwa selama ini kepariwisataan Sumbar tak serius diurus.
Kita tidak usah terbakar jenggot menerima kenyataan yang kelat ini. Kita jadikan itu sebagai bahan masukan yang sangat berharga. Kita jawab keluhan mereka dengan berbagai program perbaikan. Kita benahi sarana dan prasarana, sehingga objek wisata menjadi nyaman dan bersih. Kita perbaiki sarana transportasi menuju objek wisata.
Beberapa hari yang lalu saya melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Selain membawa misi pembangunan pertanian, juga bertujuan untuk membuka kembali rute pesawat terbang Padang-Singapura oleh maskapai penerbangan Tiger Airlines. Tiger bersedia membuka rute Padang Singapura, asalkan juga dibuka rute penerbangan Medan-Singapura, Batam-Padang, Singapura-Palembang.Dalam pada itu, kita melakukan pendekatan dengan Pemerintah Propinsi Sumut. Sewaktu bercakap-cakap dengan Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho, dia menyatakan kesetujuannya membuka kembali rute penerbangan Sumut-Singapura. Sementara Pemerintah propinsi Sumsel, sedang kita dekati pula.
Kita tahu, Singapura adalah salah satu gerbang pintu dunia menuju Asia Tenggara.Jika terbuka kembali, rute Padang-Singapura, maka kita berharap wisatawan manca Negara dapat dengan mudah dan tertarik berkunjung ke Sumatera Barat.
Para wisatawan ke Sumbar tak boleh cacat kesan. Harus kita ciptakan kesan manis mereka selama di sini, sehingga sampai pulang pun mereka tetap terkenang-kenang pada ranah Minang. Lalu dari mulut ke mulut mereka bercerita tentang pesona alam dan keindahan seni dan budaya kita. Inilah promosi yang paling ampuh.
Bagaimana cara menciptakan kesan manis tersebut? Sederhana saja, karena soal pariwisata adalah soal industry jasa yang membuat orang senang dan terhibur, maka dari itu kita jauhi segala sikap yang membuat para wisatawan menjadi tidak puas. Kita harus tempatkan diri sebagai pelayan. Pelayan yang ramah.Pelayan yang sigap. Dan pelayan yang murah senyum. Setiap pekerja pariwisata harus kita latih benar untuk memahami dan mengerti tentang pelayanan jasa kepariwisataan.
Dan kita juga berharap, adanya peran serta investor dalam mengembangkan objek wisata kita.Tanpa adanya investasi pariwisata, maka kepariwisataan kita akan sulit berkembang.Karena trend wisata dunia terkini tidak saja mengandalkan keindahan alam semata, melainkan juga bersentuhan tekhnologi dari berbagai rupa.
Mari kita focus dan serius mengurus pariwisata. Bagaimanapun juga, sektor kepariwisataan adalah salah satu sektor yang kita andalkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kita. Semoga pembangunan kepariwisataan kita benar-benar terbangun seperti yang kita harapkan bersama!
(Penulis adalah Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »