![]() |
Syafwan, Camat Lubuk Kilangan, Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Camat Lubuk Kilangan, Syofwan mengaku kalau PT Semen Padang sudah banyak memberikan kontribusi kepada Nagari Batu Gadang melalui Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan kebanggaan orang Minang tersebut. Hal itu disampaikannya ketika berbincang-bincang dengan wartawan www.bentengsumbar.com, Kamis (9/10) di ruangan kerjanya.
"Setahu saya sudah banyak kontribusi PT SP kepada Nagari Batu Gadang. Misalnya pada kegiatan manunggal, bantuan sapi dan kambing. Cuma tentu, bantuan tersebut bersifat stimulan, bukan instan," ungkap putra Pauh ini.
Menurut Syofwan, selama ini PT Semen Padang selalu tanggap atas permohonan bantuan dari lembaga yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan. Asalkan diajukan surat permohonan bantuan, biasanya PT Semen Padang cepat meresponnya dan memberi bantuan melalui CSR.
"Termasuk kegiatan yang kita adakan di kecamatan, PT Semen Padang selalu membantu jika diberitahu dan disurati. Pada HUT RI kemaren mereka bantu ratusan bendera dan tiang, kegiatan manunggal di Batu Gadang mereka bantu 100 zak semen, begitu juga di tempat lain," urainya.
Seharusnya, ujar Syafwan lagi, cara pandang masyarakat terhadap keberadaan PT Semen Padang harus dirobah. Jangan hanya gara-gara tidak dapat bantuan, lantas bersuara dengan nada miring. "Tentu, tidak semuanya dapat bantuan PT Semen Padang, pasti ada yang 'taiciai' (tertinggal, red). Semuanya kan dapat dikomunikasikan dengan pihak PT Semen Padang," terangnya.
Dikatakan Syafwan, keluhan dari masyarakat tentang limbah pabrik PT Semen Padang berupa debu dan partikel memang sudah lama disuarakan. Namun, tentunya PT Semen Padang mempunyai standar tersendiri dalam mengelola limbah mereka.
"Kepada saya, secara lisan dalam pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, keluhan itu juga disampaikan. Persoalan itu sudah ditangani oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang. Kita tentu hanya menunggu hasil kerja Bapedalda," ungkapnya.
"Setahu saya sudah banyak kontribusi PT SP kepada Nagari Batu Gadang. Misalnya pada kegiatan manunggal, bantuan sapi dan kambing. Cuma tentu, bantuan tersebut bersifat stimulan, bukan instan," ungkap putra Pauh ini.
Menurut Syofwan, selama ini PT Semen Padang selalu tanggap atas permohonan bantuan dari lembaga yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan. Asalkan diajukan surat permohonan bantuan, biasanya PT Semen Padang cepat meresponnya dan memberi bantuan melalui CSR.
"Termasuk kegiatan yang kita adakan di kecamatan, PT Semen Padang selalu membantu jika diberitahu dan disurati. Pada HUT RI kemaren mereka bantu ratusan bendera dan tiang, kegiatan manunggal di Batu Gadang mereka bantu 100 zak semen, begitu juga di tempat lain," urainya.
Seharusnya, ujar Syafwan lagi, cara pandang masyarakat terhadap keberadaan PT Semen Padang harus dirobah. Jangan hanya gara-gara tidak dapat bantuan, lantas bersuara dengan nada miring. "Tentu, tidak semuanya dapat bantuan PT Semen Padang, pasti ada yang 'taiciai' (tertinggal, red). Semuanya kan dapat dikomunikasikan dengan pihak PT Semen Padang," terangnya.
Dikatakan Syafwan, keluhan dari masyarakat tentang limbah pabrik PT Semen Padang berupa debu dan partikel memang sudah lama disuarakan. Namun, tentunya PT Semen Padang mempunyai standar tersendiri dalam mengelola limbah mereka.
"Kepada saya, secara lisan dalam pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, keluhan itu juga disampaikan. Persoalan itu sudah ditangani oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang. Kita tentu hanya menunggu hasil kerja Bapedalda," ungkapnya.
Mengenai komposisi penduduk, kata Syafwan lagi, di Batu Gadang tersebut terjadi perimbangan antara penduduk pribumi dan pendatang. "Ya, sekitar 50 persen penduduk pendatang, kebanyakan Jawa yang dulu bekerja di tambang," terangnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »