![]() |
| Gubernur Irwan Prayitno tinjau kebun bunga. |
BentengSumbar.com --- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengajak Bupati dan Walikota se Sumatera Barat untuk melakukan tandem ataupun memperbanyak komunikasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat. BPTP ini juga telah banyak melakukan penelitian dan kajian tentang pertanian, justru itu kepada petani melalui penyuluh pertanian dapat mengaplikasikan hasil dari penelitian dari BPTP tersebut. Hal ini disampaikan Irwan Prayitno ketika memberikan sambutan pada Pekan Agro Inovasi dan Open House 40 tahun Badan Litbang Pertanian, di Sukarami Kabupaten Solok, Selasa (21/10).
Dikatakan Irwan, kajian-kajian tentang pertanian yang di hasilkan BPTP sangat bermanfaat bagi masyarakat petani, namun ada juga yang meremehkan hasil kajian litbang dimaksud, seperti buktinya tidak adanya anggaran untuk melakukan penelitian tentang pertanian. Tetapi ada pula yang meletakan litbang itu pada salah satu SKPD saja, kalau ini terjadi tentu kegiatan kajian dan penelitian pertanian tidak berjalan maksimal, dianggap litbang ini tidak berguna.
"Jika Kita lihat ada LIPI, Lapan dan lembaga penelitian lainnya inipun anggarannya juga sedikit, tentu melakukan penelitian agak terbatas pula. Di luar negeri seperti Australia, Malaysia dan Amerika Serikat mereka memang prioritas dalam melakukan kajian dan penelitian. Namun demikian pengembangan dan penelitian harus di prioritaskan termasuk anggaran, ini memang besar manfaatnya bagi petani kita di sumatera barat,” jelasnya.
Di contohkannya, padi tanam sabatang juga menghasilkan cara yang terbaik dari sebelumnya, ini merupakan hasil kajian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dan juga seperti cara jajar legowo yang telah menghasilkan 1 hektar sawah 11,6 ton padi, dan ada juga melakukan panen tiga kali dalam setahun, semua itu hasil dari kajian teknologi pertanian, terangya.
“ Kepada petani mari kita lakukan ajakan yang terbaik itu, yaitu hasil dari kajian peneliti teknologi pertanian, mari di aplikasikan melalui penyuluh pertanian yang ada di nagari/desa, ini sangat besar sekali manfaatnya guna meningkatkan hasil pertanian di sumatera barat.” himbaunya.
Disamping itu, yang perlu sekali di perhatikan tidak membakar jerami yang ada di sawah sawah ini akan merusak humas tanah, dan gunakan selalu pupuk organik. "Kita sementara tidak berpikir untuk menambah lahan akan tetapi berpikirlah bagaimana kualitas pertanian itu terjaga, bagus sehingga petani sukses," ujarnya.
Pada kesempatan itu Gubernur, juga mengukuhkan Komite Daerah Sumberdaya Genetik tanaman Sumatera Barat, dan melakukan MoU dengan Bupati/Wako,Gubernur dengan Balai Besar Penelitian Pertanian tentang kajian pertanian. Usai pembukaan acara, gubernur bersama rombongan juga melakukan peninjauan kelapangan terhadap inovasi pertanian berupa tanaman jagung, sayur, buah-buahan dan lain-lain yang ada di BPTP, sekaligus lakukan panen perdana. (jon)
Dikatakan Irwan, kajian-kajian tentang pertanian yang di hasilkan BPTP sangat bermanfaat bagi masyarakat petani, namun ada juga yang meremehkan hasil kajian litbang dimaksud, seperti buktinya tidak adanya anggaran untuk melakukan penelitian tentang pertanian. Tetapi ada pula yang meletakan litbang itu pada salah satu SKPD saja, kalau ini terjadi tentu kegiatan kajian dan penelitian pertanian tidak berjalan maksimal, dianggap litbang ini tidak berguna.
"Jika Kita lihat ada LIPI, Lapan dan lembaga penelitian lainnya inipun anggarannya juga sedikit, tentu melakukan penelitian agak terbatas pula. Di luar negeri seperti Australia, Malaysia dan Amerika Serikat mereka memang prioritas dalam melakukan kajian dan penelitian. Namun demikian pengembangan dan penelitian harus di prioritaskan termasuk anggaran, ini memang besar manfaatnya bagi petani kita di sumatera barat,” jelasnya.
Di contohkannya, padi tanam sabatang juga menghasilkan cara yang terbaik dari sebelumnya, ini merupakan hasil kajian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Dan juga seperti cara jajar legowo yang telah menghasilkan 1 hektar sawah 11,6 ton padi, dan ada juga melakukan panen tiga kali dalam setahun, semua itu hasil dari kajian teknologi pertanian, terangya.
“ Kepada petani mari kita lakukan ajakan yang terbaik itu, yaitu hasil dari kajian peneliti teknologi pertanian, mari di aplikasikan melalui penyuluh pertanian yang ada di nagari/desa, ini sangat besar sekali manfaatnya guna meningkatkan hasil pertanian di sumatera barat.” himbaunya.
Disamping itu, yang perlu sekali di perhatikan tidak membakar jerami yang ada di sawah sawah ini akan merusak humas tanah, dan gunakan selalu pupuk organik. "Kita sementara tidak berpikir untuk menambah lahan akan tetapi berpikirlah bagaimana kualitas pertanian itu terjaga, bagus sehingga petani sukses," ujarnya.
Pada kesempatan itu Gubernur, juga mengukuhkan Komite Daerah Sumberdaya Genetik tanaman Sumatera Barat, dan melakukan MoU dengan Bupati/Wako,Gubernur dengan Balai Besar Penelitian Pertanian tentang kajian pertanian. Usai pembukaan acara, gubernur bersama rombongan juga melakukan peninjauan kelapangan terhadap inovasi pertanian berupa tanaman jagung, sayur, buah-buahan dan lain-lain yang ada di BPTP, sekaligus lakukan panen perdana. (jon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
