![]() |
Banjir di Kawasan By Pas depan Balaikota Padang. |
BentengSumbar.com --- Faisal Nasir, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kota Padang menyarankan Walikota Mahyeldi Ansharullah meniru mantan Walikota Padang Syahrul Ujud dalam proses pembebasan lahan. Hal itu disampaikannya terkait belum kelarnya proses pembebasan lahan Banda Luruih-Maransi.
"Ketika ada pemberitaan wartawan terkait pembebasan lahan Banda Luruih-Maransi seharusnya wako tidak meradang, namun melakukan koreksi, dimana persoalannya? Kenapa belum selesai? Saya sarankan Wako Mahyeldi meniru langkah yang dilakukan mantan Walikota Syahrul Ujud dalam mendekati masyarakat, sehingga mau lahannya dibebaskan, bahkan tanpa ganti rugi sepeser pun," cakap anggota dewan yang terkenal vokal ini.
Dikatakan Faisal Nasir, jika pembangunan Banda Luruih-Maransi tidak cepat selesai, maka kondisi kota ini makin parah. Menurut Faisal lagi, Kota Padang ini sudah kronis, sebab hujan sebentar saja, sudah banjir. Untuk itu, Pemko harus melakukan pemetaan, dimana saja titik-titik yang rawan banjir, seperti jumlah drainase jalan utama, drainase jalan lingkungan, jumlah titik rawan banjir, jumlah drainase yang rusak.
"Anda bayangkan, hujan lebat empat jam saja, kota ini sudah banjir. Tak hanya di pusat pemerintahan Aia Pacah, namun di beberapa titik lainnya. Misalnya pada ruas jalan Jhoni Anwar dan Gajah Mada. Padahal, pada kedua ruas jalan itu drainasenya, tetapi masih saja tetap dilanda banjir. Ini artinya, ada masalah pada saluran drainasenya, mungkin saja tersumbat. Kalau ada yang salah, misalnya warga mencor saluran drainase selama ini, kenapa dibiarkan saja, harusnya ditertibkan," ungkapnya.
Soal penganggaran, tegas Faisal, pada APBD 2015 ini, hampir semua usulan Pemko disetujui dewan, termasuk anggaran untuk drainase dan mengatasi banjir. Bahkan dewan melakukan penambahan anggaran fisik untuk itu, dari usulan awal pemko. "Bahkan anggaran yang diusulkan pemko kita tambah. Jadi tidak ada alasan lagi dewan memangkas anggaran.
Pembangunan sebuah kota, ungkap Faisal lagi, seharusnya mengacu kepada master plan kota tersebut dan tidak boleh melenceng dari itu. "Saya justru mempertanyakan, apakah master plan kota ini ada? Sehingga, siapa pun wakonya, tidak jadi persoalan karena pembangunan harus mengacu kepada master plan," cakapnya. (by)
"Ketika ada pemberitaan wartawan terkait pembebasan lahan Banda Luruih-Maransi seharusnya wako tidak meradang, namun melakukan koreksi, dimana persoalannya? Kenapa belum selesai? Saya sarankan Wako Mahyeldi meniru langkah yang dilakukan mantan Walikota Syahrul Ujud dalam mendekati masyarakat, sehingga mau lahannya dibebaskan, bahkan tanpa ganti rugi sepeser pun," cakap anggota dewan yang terkenal vokal ini.
Dikatakan Faisal Nasir, jika pembangunan Banda Luruih-Maransi tidak cepat selesai, maka kondisi kota ini makin parah. Menurut Faisal lagi, Kota Padang ini sudah kronis, sebab hujan sebentar saja, sudah banjir. Untuk itu, Pemko harus melakukan pemetaan, dimana saja titik-titik yang rawan banjir, seperti jumlah drainase jalan utama, drainase jalan lingkungan, jumlah titik rawan banjir, jumlah drainase yang rusak.
"Anda bayangkan, hujan lebat empat jam saja, kota ini sudah banjir. Tak hanya di pusat pemerintahan Aia Pacah, namun di beberapa titik lainnya. Misalnya pada ruas jalan Jhoni Anwar dan Gajah Mada. Padahal, pada kedua ruas jalan itu drainasenya, tetapi masih saja tetap dilanda banjir. Ini artinya, ada masalah pada saluran drainasenya, mungkin saja tersumbat. Kalau ada yang salah, misalnya warga mencor saluran drainase selama ini, kenapa dibiarkan saja, harusnya ditertibkan," ungkapnya.
Soal penganggaran, tegas Faisal, pada APBD 2015 ini, hampir semua usulan Pemko disetujui dewan, termasuk anggaran untuk drainase dan mengatasi banjir. Bahkan dewan melakukan penambahan anggaran fisik untuk itu, dari usulan awal pemko. "Bahkan anggaran yang diusulkan pemko kita tambah. Jadi tidak ada alasan lagi dewan memangkas anggaran.
Pembangunan sebuah kota, ungkap Faisal lagi, seharusnya mengacu kepada master plan kota tersebut dan tidak boleh melenceng dari itu. "Saya justru mempertanyakan, apakah master plan kota ini ada? Sehingga, siapa pun wakonya, tidak jadi persoalan karena pembangunan harus mengacu kepada master plan," cakapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »