![]() |
Kekejaman ISIS banyak dikecam para Ulama. |
BentengSumbar.com --- Gerakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) sudah sangat meresahkan di Indonesia. Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi menyerukan kepada warga nahdliyin dan umat Islam Indonesia agar tidak ikut-ikutan mendukung gerakan Negara Islam di Irak dan Syuriah (ISIS) dan sekaligus tidak membuat perpecahan di kalangan kaum muslimin.
“Lebih baik kita sebagai kaum muslimin berbuat melakukan strategi yang islami dan yang indonesiawi dari pada kita mengaku “kelompok paling Islam”, namun menghalalkan “segala cara” karena merasa untuk kepentingan kelompoknya yang “paling islami” itu," ujarnya sebagaimana dirilis nu.or.id.
Menghalalkan segala cara, kata Hasyim, bukanlah ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah. “Yang pernah ada dalam sejarah adalah kelompok Khawarij yang boleh merusak apa saja yang bertentangan dengan kemauannya. Dan apabila antar-kelompok kaum muslimin sampai bentrok, itulah saatnya kekuatan asing akan masuk dan merusak Islam dan Indonesia . Waspadalah,” tambahnya.
Sementara itu, pengasuh Majelis ‘Bismillah’ MWCNU Pasarkliwon Surakarta, Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, mengatakan, 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan bengis yang akan mengibarkan panji-panji hitam yang menyerupai panji-panji hitam Imam Mahdi.
“Ucapan beliau terekam dalam literatur Hadits Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yakni dalam kitab Kanzul Ummal yang dihimpun oleh ulama besar yang bernama Al Muttaqi Al Hindi pada riwayat nomer 31.530,” terang cicit Muallif Simtuddurar, Habib Ali Al-Habsyi itu sebagaimana dilansir nu.or.id.
Dalam kitab tersebut, diriwayatkan bahwa Imam Ali pernah berkata: “Jika kalian melihat bendera-bendera Hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan muncul kaum lemah (lemah akal sehat dan imannya), tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi (hati keras membatu jauh dari cahaya Hidayah).
Mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah (pemilik negara, saat ini ISIS telah mengumumkan berdirinya Daulah Islam di Iraq dan Syam), mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang kebenaran).
Namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah (nama pemimpin mereka, memakai nama julukan dan marga dari asal daerah Baghdad) rambut mereka tak pernah dicukur, panjang seperti rambut perempuan, jangan bertindak apapun sampai nanti terjadi perselisihan diantara mereka sendiri, kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”
Sebagai langkah pencegahan, berikut himbauan Kementerian Agama terkait fenomena ISIS sebagaimana termuat di Portal Kementerian Agama RI:
1. Bahwa ideologi ISIS yang mengusung konsep Daulah Islamiyah (Kekhalifahan Islam) global sangat bertentangan dengan prinsip NKRI, kesejarahan Islam dan penyebarannya di Nusantara.
2. Seluruh stakeholders Kementerian Agama dari Pusat hingga Daerah agar berperan aktif menyampaikan himbauan kepada ummat untuk senantiasa mewaspadai terhadap pengaruh dan kemunculan ISIS karena dapat merusak tata kehidupan yang telah dibangun di atas prinsip toleransi dan perdamaian. Jika ditemukan indikasi ke arah tersebut agar segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk ditindaklanjuti.
3. Kami bersama para ulama, ormas Islam dan tokoh-tokoh agama menghimbau kepada seluruh ummat Islam Indonesia untuk meningkatkan kehati-hatian dalam menyikapi isu gerakan ISIS. Kita berkomitmen bahwa apapun yang berpotensi merusak perdamaian NKRI, harus segera dicegah dan ditangani secara komperehensif.
4. Dalam menyikapi isu ISIS tersebut, seluruh umat Islam Indonesia dan Ormas Islam harus selalu mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan kerukunan nasional. Umat Islam dan segenap kekuatan bangsa tidak boleh terpecah-belah dan terjebak dalam strategi adu-domba yang dapat merugikan kepentingan umat yang lebih besar. (Malin)
“Lebih baik kita sebagai kaum muslimin berbuat melakukan strategi yang islami dan yang indonesiawi dari pada kita mengaku “kelompok paling Islam”, namun menghalalkan “segala cara” karena merasa untuk kepentingan kelompoknya yang “paling islami” itu," ujarnya sebagaimana dirilis nu.or.id.
Menghalalkan segala cara, kata Hasyim, bukanlah ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah. “Yang pernah ada dalam sejarah adalah kelompok Khawarij yang boleh merusak apa saja yang bertentangan dengan kemauannya. Dan apabila antar-kelompok kaum muslimin sampai bentrok, itulah saatnya kekuatan asing akan masuk dan merusak Islam dan Indonesia . Waspadalah,” tambahnya.
Sementara itu, pengasuh Majelis ‘Bismillah’ MWCNU Pasarkliwon Surakarta, Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, mengatakan, 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan bengis yang akan mengibarkan panji-panji hitam yang menyerupai panji-panji hitam Imam Mahdi.
“Ucapan beliau terekam dalam literatur Hadits Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yakni dalam kitab Kanzul Ummal yang dihimpun oleh ulama besar yang bernama Al Muttaqi Al Hindi pada riwayat nomer 31.530,” terang cicit Muallif Simtuddurar, Habib Ali Al-Habsyi itu sebagaimana dilansir nu.or.id.
Dalam kitab tersebut, diriwayatkan bahwa Imam Ali pernah berkata: “Jika kalian melihat bendera-bendera Hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan muncul kaum lemah (lemah akal sehat dan imannya), tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi (hati keras membatu jauh dari cahaya Hidayah).
Mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah (pemilik negara, saat ini ISIS telah mengumumkan berdirinya Daulah Islam di Iraq dan Syam), mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang kebenaran).
Namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah (nama pemimpin mereka, memakai nama julukan dan marga dari asal daerah Baghdad) rambut mereka tak pernah dicukur, panjang seperti rambut perempuan, jangan bertindak apapun sampai nanti terjadi perselisihan diantara mereka sendiri, kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”
Sebagai langkah pencegahan, berikut himbauan Kementerian Agama terkait fenomena ISIS sebagaimana termuat di Portal Kementerian Agama RI:
1. Bahwa ideologi ISIS yang mengusung konsep Daulah Islamiyah (Kekhalifahan Islam) global sangat bertentangan dengan prinsip NKRI, kesejarahan Islam dan penyebarannya di Nusantara.
2. Seluruh stakeholders Kementerian Agama dari Pusat hingga Daerah agar berperan aktif menyampaikan himbauan kepada ummat untuk senantiasa mewaspadai terhadap pengaruh dan kemunculan ISIS karena dapat merusak tata kehidupan yang telah dibangun di atas prinsip toleransi dan perdamaian. Jika ditemukan indikasi ke arah tersebut agar segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk ditindaklanjuti.
3. Kami bersama para ulama, ormas Islam dan tokoh-tokoh agama menghimbau kepada seluruh ummat Islam Indonesia untuk meningkatkan kehati-hatian dalam menyikapi isu gerakan ISIS. Kita berkomitmen bahwa apapun yang berpotensi merusak perdamaian NKRI, harus segera dicegah dan ditangani secara komperehensif.
4. Dalam menyikapi isu ISIS tersebut, seluruh umat Islam Indonesia dan Ormas Islam harus selalu mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan kerukunan nasional. Umat Islam dan segenap kekuatan bangsa tidak boleh terpecah-belah dan terjebak dalam strategi adu-domba yang dapat merugikan kepentingan umat yang lebih besar. (Malin)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »