Jangan Salahkan Hujan Sebagai Penyebab Bencana

Komplek Griya Cahaya 2 di Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji.

Komplek Griya Cahaya 2 di Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji. Foto: Khalid Saifullah.  
BentengSumbar.com --- Dalam beberapa teks suci dikatakan, hujah adalah berkah bagi kaum beriman. Namun banyak yang mengeluh saat hujan turun, apatah lagi hujan yang turun secara terus menerus berakibat banjir dan bencana lainnya.



Tanggul yang di buat di belakang Komplek Griya Cahaya 2. Foto: Khalid Saifullah. 
Pengamat Lingkungan Hidup Khalid Saifulah mengatakan, cara berfikir yang selalu menyalahkan hujan sebagai penyebab bencana harus dirobah. Sebab, banjir dan bencana alam lainnya berawal dari ulah tangan manusia yang nakal merusak alam, misalnya membuat pemukiman atau bangunan di daerah yang beresiko bencana.



Bekas longsor 2013. Foto: Khalid Saifullah.
"Kita harus merobah cara berpikir yang selalu menyalahkan hujan sebagai penyebab bencana, hujan itu hanya pemicu, ketika terjadi banjir, berarti ada persoalan dengan lingkungan, bisa jadi aliran sungai sudah tersumbat, mengecil, atau daerah tangkapan air baik di hulu di tengah dan hilir sudah terganggu sehingga run off (aliran permukaan) menjadi besar. Karena jika kita menyalahkan hujan, kufur nikmat kita jadinya," tegasnya.


Jarak  bangunan rumah dengan lereng bukit yang di potong. Foto: Khalid Saifullah.  
Selain itu, perumahan yang diberikan izin di daerah yang berisiko sehingga mengancam keselamatan rakyat juga menjadi penyebabnya. Seperti di daerah Kecamatan Nanggalo yang kebanjiran tahun lalu, di Kelurahan Gunuang Sarik Kecamatan Kuranji, tepatnya di kaki bukik AC, yang untuk membangun rumahnya meruntuhkan sebagian kaki bukik. Sebab, dengan "mamangkeh" kaki bukik berarti sudah meingkaktkan kerentanan, kerentanan meningkat, maka risiko juga meningkat.


Pondasi penahan longsor. Foto: Khalid Saifullah. 
"Saya beri contoh izin perumahan di kaki bukik AC, dan lokasi manasik hajji di Sungai Lareh (Sungai Duo) Lubuk Minturun, itu sama saja memberi izin untuk membuat kuburan massal," tegas aktivis Lingkungan Hidup yang juga aktif di Forum Pegurangan Risiko Bencana (F-PRB) Sumbar ini. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »