![]() |
Agus Mardi, mantan Caleg PDI-P untuk wilayah Pessel. |
BentengSumbar.com --- Pengelolan Kota Padang diyakini biasa-biasa saja selama lima tahun kedepan kalau daerah pinggiran atau yang dikenal Padang Pinggir Kota masih minim sarana dan prasarana. Bahkan Kota Padang tak akan utuh menjadi kota kalau elemen warga kota tidak bergerak bersama-sama.
"Saya rasa tidak ada seorangpun warga kota yang tidak ingin Kota Padang nyaman, bersih dan seimbang. Betapa indahnya bila dikelurahan-kelurahan jalan beraspal dan ada fasilitas publiknya," ujar Agus Mardi ketika diminta pandangan menyoal Kota Padang dibawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Mahyeldi dan Emzalmi.
Menurutnya, warga Kota Padang saat ini masih ada yang sulit memenuhi kebutuhan pokoknya karena sulitnya lapangan kerja. Hal itu disebabkan pergerakan sektor swasta melambat dan pusat pedagang berbelanja yang sudah beralih ke Bukittinggi. "Padang tidak full lagi tempat bertransaksi bagi pedagang di kabupaten dan kota seluruh Sumbar. Banyak pusat grosir yang telah berpindah ke Kota Bukittinggi," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini.
Ia menyorot, sistem birokrasi yang tidak ada perubahan. Perilaku pegawai negeri sipil di kelurahan tidak mendorong warga kelurahan untuk giat peduli lingkungan. "Sampai saat ini kelurahan-kelurahan di Kota Padang tidak maksimal terbenahi, bahkan di satu kelurahan tidak pernah ada lagi bergotong royong," imbuhnya. (ogah)
"Saya rasa tidak ada seorangpun warga kota yang tidak ingin Kota Padang nyaman, bersih dan seimbang. Betapa indahnya bila dikelurahan-kelurahan jalan beraspal dan ada fasilitas publiknya," ujar Agus Mardi ketika diminta pandangan menyoal Kota Padang dibawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Mahyeldi dan Emzalmi.
Menurutnya, warga Kota Padang saat ini masih ada yang sulit memenuhi kebutuhan pokoknya karena sulitnya lapangan kerja. Hal itu disebabkan pergerakan sektor swasta melambat dan pusat pedagang berbelanja yang sudah beralih ke Bukittinggi. "Padang tidak full lagi tempat bertransaksi bagi pedagang di kabupaten dan kota seluruh Sumbar. Banyak pusat grosir yang telah berpindah ke Kota Bukittinggi," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini.
Ia menyorot, sistem birokrasi yang tidak ada perubahan. Perilaku pegawai negeri sipil di kelurahan tidak mendorong warga kelurahan untuk giat peduli lingkungan. "Sampai saat ini kelurahan-kelurahan di Kota Padang tidak maksimal terbenahi, bahkan di satu kelurahan tidak pernah ada lagi bergotong royong," imbuhnya. (ogah)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »