Pencari Sampah dan Penggali Emas

Pemulung cantik di Kota Nanjing, China sedang mengais sampah. 
DI satu tempat, hiduplah sang pencari sampah dan penggali emas.

Pencari sampah menghabiskan hari-harinya mengumpulkan sampah di permukaan untuk dijual kembali. Ia selalu melaknat bau busuknya, tetapi hidupnya bergantung dari sampah.

Penggali emas menghabiskan hari-harinya untuk menggali tanah. Setiap lapisan tanah, membuka harapannya kembali akan sebongkah logam mulya yang tertanam jauh di dalamnya.

Hari-hari berlalu.

Pencari sampah berubah menjadi seorang pemarah, karena sibuk melaknat bau sampah. Ia akhirnya melebar melaknat dunia, melaknat hidup, melaknat kemapanan, melaknat masa lalu, melaknat kesuksesan. Ia melaknat orang-orang di sekitarnya.

Beberapa orang yang melihatnya selalu melaknat, melihatnya sebagai kebenaran. Mereka bergabung menjadi pencari sampah, kemudian ikut melaknat semua yang bisa mereka laknat.

Mereka melaknat bau busuk sampah sambil terus mencari makan dengannya.

Penggali emas menjadi manusia yang berfikir. Setiap lapisan yang digali membutuhkan keahlian berbeda. Ia belajar dari masalah. Menemukan solusi. Kembali menggali. Sesekali ia menemukan butiran-butiran emas di lapisan tanah, seperti sebuah makna yang membuatnya makin tercerahkan.

Orang-orang berdatangan, melihatnya menggali. Penggali emas membagi ilmunya. Tanpa disadari ia sudah menjadi ahli. Mereka sama-sama menggali dengan senang, karena setiap butiran emas yang mereka dapatkan di setiap lapisan, membuat mereka saling bertukar makna.

Para pencari sampah tidak pernah mengerti, kenapa para penggali emas menggali di kedalaman. Buat mereka, sampah di permukaan sudah menjadi dasar kebenaran.

Sedangkan para penggali emas, tidak pernah menemukan makna kebenaran yang hakiki, sampai satu saat mereka mendapatkan sebongkah logam mulya di kedalaman yang tidak pernah mereka bayangkan.

Pencari dan penggali. Sampah dan emas. Perspektif. Karakter yang berbeda.

Mau menjadi siapa kita, itu adalah pilihan...

(Penulis adalah Denny Siregar, pengamat sosial politik dan keagamaan, tinggal di Jakarta)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »