BEM-FIB Universitas Bung Hatta Gelar LKMM-TD

Poetra Tanhar salaman
Panitia pelaksana memberikan piagam kepada pemateri.   
BentengSumbar.com --- Untuk menambah wawasan secara non akademis tentang pemahaman dasar ketrampilan manajemen berorganisasi yang kreatif, solutif dan humanis serta berwawasan kebunghataan, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (BEM-FIB) Universitas Bung Hatta menggelar Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD), Sabtu (13/12) kemarin diruang theater gedung III Kampus II UBH, Aie Pacah, Kecamatan Kototangah.

Kegiatan tersebut diikuti 70 mahasiswa dari tujuh fakultas di kampus proklamator itu. Kegiatan tersebut akan berakhir Minggu (14/12) sekaligus evaluasi dan simulasi materi yang telah didapatkan dari para pemateri.

Gubernur BEM-FIB Rafiq Ismail mengatakan, kegiatan tersebut diperuntukkan untuk mengoptimalisasi individu dalam berorganisasi. Kemudian untuk menjawab tantangan saat ini terkait gerakan mahasiswa yang masih apatis dan masih tergolong euforia.

“Kegiatan terencana ini selain merupakan program BEM juga untuk membantu para mahasiswa agar mereka memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang bersifat ilmu non akademis sehingga mampu mengimplementasikan dalam dunia gerakan mahasiswa dan juga individunya,” ujarnya.

Dijelaskannnya, para pemateri merupakan aktivis-aktivis mahasiswa yang telah melalang buana dalam gerakan perjuangan mahasiswa baik ditingkat daerah dan nasional, dan yang telah memiliki pengalaman memadai dalam hal pemanduan LKMM. Metode LKMM tersebut ialah berbentuk seminar, analisis kasus dan simulasi, dengan materi yang disampaikan terdiri teknik komunikasi, filosofi kepemimpinan, manajemen aksi dan massa aksi, teknik pembuatan proposal, sejarah nilai-nilai pergerakan mahasiswa, manajemen iven dan teknik sidang dan simulasi.

Ketua Pelaksana Indra Tanjung mengemukakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu tolak ukur untuk melahirkan para proklamator muda di Universtas Bung Hatta berdasarkan wawasan kebunghataan seiring dengan perkembangan zaman. Terutama dalam menanggapi isu populis yang berkembang ditengah-tengah masyarakat baik daerah dan nasional.

“Seperti manajemen aksi dan massa yang dipaparkan aktivis gerakan mahasiswa Sumbar bung Kariadil Harefa, sangat inspiratif dan membuat para peserta menganalisis kasus atau isu yang berkembang, kemudian diterjunkan lewat aksi massa damai,” katanya.

Sementara ditemui terpisah, Kariadil Harefa, salah seorang pemateri, menyebutkan bahwa perlunya pengkaderan dalam organisasi terutama di dalam kelembagaan kampus. Sebab, merekalah sentra dan kontrol sosial dengan peliknya persoalan negeri yang tak kunjung terhenti.

“Ini tentunya berbicara dengan klasifikasi, ukuran dan implementasi gerakan mahasiswa ke ranah organisasi dan aksi, sebab dunia mahasiswa adalah dunia intelektual. Lahir dari proses pembelajaran secara teori dan praktek yang seimbang, yang didapatkan dari ranah akademis dan non akademis (kurikuler dan ekstra kurikuler),” kata aktivis yang merupakan pewarta Harian Umum Rakyat Sumbar itu.

Dijelaskannya, intelektualitas mahasiswa diwujudkan dalam bentuk kesadaran akan peran dan posisi sebagai mahasiswa dalam hidup bermasyarakat dan bernegara yang dilaksanakan dengan membangun dan mengimplementasikannya sebagai gerakan-gerakan mahasiswa yang nyata. Gerakan mahasiswa yang dibangun dan diimplementasikan adalah gerakan mahasiswa yang berorientasi pada politik kerakyatan bukan politik kekuasaan, gerakan yang integral dengan gerakan pemuda. (rel)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »