Lidah mereka tidak berbicara bahwa mereka menghina Tuhan, karena ketinggianNya tidak pernah mampu mereka kalahkan. Tapi perilaku mereka yang membawa nama Tuhan, yang dengan jelas menyatakannya.
Mereka menghina RasulNya dengan meyakini ia adalah manusia biasa yang keluarganya ada di neraka. Mereka menghina ahlul bait RasulNya, hujjahNya di dunia, dengan merendahkan mereka. Mereka tidak menaati perintahNya.
Mereka berperilaku buruk kepada sesama manusia, ciptaanNya yang mulia. Mereka berpakaian keTuhanan tapi berkelakuan hewan.
Suara mereka menggonggong, ketika menyebutkan namaNya yang besar. Kuku mereka mencakar ketika berebut bangkai kekuasaan atas namaNya. Lidah mereka mendesis, ketika menyebarkan fitnah dengan berlindung dibalikNya.
Mereka memakai sombong yang seharusnya baju kebesaranNya. Mereka menipu dengan firmanNya. Mereka memperkaya diri dengan nikmatNya.
Lihat cara Tuhan membalas hinaan terhadapNya. Begitu mudah. Maka dihilangkanlah akal mereka sehingga mereka berjalan dalam kegelapan.
Jabatan mereka menghantarkannya menghuni penjara. Kebanggaan mereka ditelanjangi dihadapan keluarga. Perkataan mereka tentang akhlak meludahi sendiri muka mereka. Logika berfikir mereka rusak serusak-rusaknya.
Ustad yang gila harta, Kyai yang gila kekuasaan, penulis yang gila ketenaran, pejabat yang gila jabatan, artis yang gila pujian, partai yang gila kedudukan dan ormas yang gila beneran.
Para penghina Tuhan, bahkan mereka tidak sadar jika mereka sedang dihina Tuhan. "Kelak engkau akan melihat dan orang-orang pun akan menyaksikan, siapa yang gila di antara kalian." (Al-Qalam:5-6)
Oleh: Denny Siregar, Pengamat Sosial dan Budaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »