Musorkot KONI Kota Padang, Wahyu: Jangan Ada Pembusukan

Muskot KONI Kota Padang, Wahyu: Jangan Ada Pembusukan
H Wahyu Iramana Putra, SE 
BentengSumbar.com --- Sebagai insan olahraga yang menghabiskan sebagian hidupnya di dunia olahraga, Wahyu Irama Putra merasa prihatin adanya beberapa pihak yang berusaha melakukan pembusukan terhadap dirinya menjelang pemilihan Ketua KONI Kota Padang dalam musyarawah kota (Muskot) KONI Kota Padang. Hal itu dikatakannya, terkait 'penjegalan' yang dilakukan terhadap dirinya agar jangan maju sebagai calon Ketua KONI Kota Padang, dalam Muskot yang digelar pada Sabtu (21/3/2015).

"KONI menurut saya hanya sebagai wadah berhimpun yang hanya menjadi kontrol dan membina organisasi-organisasi olahraga itu. Tetapi sekarang ada yang menghambat saya. Saya katakan, saya di dunia olahraga hidup saya. Kalau itu tidak diperbolehkan, saya akan pilih. Namun saya sudah ke KONI pusat, saya tanya tentang aturan itu, mereka mengatakan tidak ada lagi persoalan. Banyak kepala daerah yang menjadi Ketua KONI di daerahnya masing-masing, demikian juga anggota DPRD," ujarnya kepada wartawan BentengSumbar.com, Jum'at (20/3/2015).

Dikatakan Wahyu, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Padang ini, memang dalam anggaran rumah tangga itu berbunyi demikian. Tetapi IOC sudah mengeluarkan surat ke KONI, bahwa hal itu menghambat hak asasi orang. Kalau tidak diperbolehkan, kenapa diperbolehkan dalam APBN/APBD dianggarkan, kalau ketuanya demikian.

"Saya memohon, di dalam dunia olahraga ini jangan ada pembusukan, jangan dilakukan itu. Hanya dunia kebersamaan, keterbukaan dan sportivitas. Pengalaman saya sebagai Ketua Umum PERCASI Sumbar, Ketua Umum Golf Sumbar, Ketua INKANDO Sumbar, pernah juga saya menjadi pemain olahraga PSP, pernah juga juara Motor Cross, penerjun payung, dan lainnya, menunjukan bahwa hidup saya memang di olahraga. Insan olahraga. Terus bagaimana? Kebetulan saya di DPRD, rasanya saya bisa untuk melakukan itu. Saya ingin kawan-kawan cabor itu memilih bukan karena rasa kedekatan, tetapi karena rasa, ini pantas untuk memimpin. Saya rasa itu saja," pungkasnya. 

Menurut Wahyu, kalau ingin membuat dunia olahraga ini sukses, sukses dengan prestasi, sukses dalam kegiatan yang membawa dampak ekonomi kepada masyarakat, maka cabang-cabang olahraga (Cabor) harus diberdayakan. Misalnya, masing-masing Cabor menyusun pembiayaannya sendiri, sehingga ujungnya dapat meningkatkan prestasi atlit.

"Jika saya memang dipercayakan oleh masyarakat, maka cabang olahraga (cabor) yang ada kita berdayakan. Saya  akan rangkul tokoh-tokoh mumpuni di bidang olahraga dan pakar-pakar olahraga menjadi sebuah kelompok yang menggodok, dimana masing-masing cabor menyusun pembiayaan mereka, bagaimana nilai akhir untuk meningkatkan prestasi atlit," tegasnya.

Apatah lagi, ada Cabor, disamping dia prestasi, dia juga bisa menjadi ikon pariwisata, seperti cabang olahraga paralayang, dayung, perahu naga. Cabor semacam ini lebih mudah memberdayakannya, tinggal di dorong ke arah itu.

"Kita coba melakukan itu. Yang penting, konsep pembiayaannya didukung oleh APBD yang diperbolehkan oleh aturan perundang-undangan. Terus tentu harus ada keterbukaan dan transparansi dalam penggunaan anggaran tersebut," ungkapnya. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »