Revitalisasi Objek Wisata Batu Malin Kundang Harus Komprehensif

Revitalisasi Objek Wisata Batu Malin Kundang Harus Komprehensif
Erisman bersama Fadhlizon di Objek Wisata Situjuh, 50 Kota.   
BentengSumbar.com --- Ketua DPRD Kota Padang Erisman Chaniago mengatakan, revitalisasi (pembenahan) objek wisata Batu Malin Kundang harus secara komprehensih (luas dan lengkap, red). Artinya, revitalisasi tidak hanya dilakukan sebagian-sebagian, sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal.

"Kota Padang merupakan salah satu destinasi atau tempat tujuan wisata di Sumatera Barat. Namun kurang diminati, jauh tertinggal dari Kota Bukittinggi, karena di Bukitinggi objek wisata yang disediakan lebih lengkap, yaitu Jam Gadang, Janjang Seribu dan lainnya, disamping udaranya yang sejuk," ujarnya, Jum'at (20/3/2015).

Sebenarnya, ungkap Erisman, Kota Padang tidak kalah oleh Bukittinggi, banyak objek wisata di Ranah Bingkuang ini yang terbilang bagus dan memiliki daya tarik tersendiri, seperti Batu Malin Kundang, Pantai Padang, Pasia Jambak, Gunung Padang, Kota Tua, dan lainnya, namun kurang terkelola dengan baik, sehingga daya tariknya berkurang. Jika dikelola dengan baik, maka tentu daya tariknya mampu menyedot wisatawan.

"Saya setuju revitalisasi objek wisata yang ada, seperti Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis. Tetapi apakah sudah dipersiapkan akses yang bagus menunju ke sana dan memiliki daya tarik? Apakah mental masyarakatnya sudah siap menerima kunjungan wisatawan? Ini juga harus menjadi perhatian kita. Jalan ke objek wisata Batu Malin Kundang itu harus dpersiapkan dengan bagus, mental masyarakatnya juga harus dipersiapkan sehingga siap menerima kunjungan wisatawan," cakapnya.

Disarankan Erisman, revitalisasi yang dilakukan jangan sepotong-sepotong, revitalisasi juga harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengkaji ulang semua persoalan yang ada. Agar memiliki daya tarik, disamping revitalisasi Batu Malin Kundang, juga harus dilengkapi museum Malin Kundang, pergelaran seni budaya, dan pusat kuliner.

"Di Museum Malin Kundang tersebut, orang mendapat bahan yang lengkap tentang legenda Malin Kundang, pakaian yang digunakan ketika itu, kalau perlu disewakan bagi pengunjung yang ingin mengambil momen. Selain itu, juga harus ada pergelaran seni budaya yang menampilkan siswi dan pelajar kita, ceritanya seputar Malin Kundang itu. Ada wahana bermain anak, dan lain sebagainya," ujarnya.

Tata kelola pedagang yang berjualan di objek wisata Batu Malin Kundang juga harus dilakukan. Standar harga makanan dan minuman harus jelas, sehingga tidak terkesan seenak perut menetapkan harga. Makanan dan minuman tersebut harus sehat, dan dikemas dengan menarik, sehingga pengunjung tidak perlu beli makan dan minuman dari luar, cukup tersedia di objek wisata tersebut dengan standar harga yang jelas.

Tak kalah penting, terang Erisman, promosi terhadap objek wisata tersebut. Promosi dilakukan tidak hanya di media cetak, tetapi juga radio, televisi, dan media online. "Bagaimana pun, promosi di dunia pariwisata itu penting, kita jangan mengabaikannya," tegas pelaku pariwisata yang terjun ke dunia politik ini. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »