 |
| Andre Algamar Memimpin Upacara di Satpol PP Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Dunia pelacuran di Kota Padang seakan tak bisa diberantas oleh pemerintah setempat, terutama pelacuran terselubung berkedok salon, tempat hiburan dan penjajaan PSK melalui mobil. Seperti yang terlihat di kawasan jalan Diponegoro Kota Padang. Sudah menjadi rahasia umum, pengendara mobil atau sepeda motor yang memperlambat laju kendaraannya, akan dipepet oleh mobil yang menjajakan PSK.
Sekretaris Satuang Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Andre Algamar ketika dikonfirmasi wartawan BentengSumbar.com, Jum'at (15/5/2015) mengaku tidak bisa menghentikan kendaraan yang diduga menjajakan PSK alias pelacur. Sebab, kewenangan Satpol PP untuk itu tidak ada.
"Kewenangan yang kita miliki terbatas. Kita tidak berwenang menghentikan mobil yang melaju di jalan raya. Kita tidak bisa kayak Koboy, kejar-kejaran dengan mobil yang diduga menjajakan PSK tersebut. Kita pun tidak bisa menuduh orang PSK seenaknya, nanti orang bisa marah," ungkap Andre Algamar didampingi Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kota Padang Fajar Sukma.
Saat ini, ujar Andre Algamar lagi, Satpol PP Kota Padang hanya mensiagakan satu mobil Dalmas Satpol PP di kawasan Diponegoro Kota Padang. Pasalnya, personil Satpol PP dan mobil patroli tidak mencukupi untuk menjangkau semua kawasan Kota Padang, termasuk memantau kawasan jalan Diponegoro selama 24 jam.
Untuk itu, pemberantasan pelacuran di Kota Padang harus melibatkan semua pihak, misalnya Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah, RW/RT, Pemuda, Ninik Mamak, Alim Ulama dan Bundo Kanduang. Andre Algamar mengajak semua elemen tersebut untuk terlibat aktif dalam memberantas pelacuran dan bekerjasama dengan Satpol PP memberantasnya.
"Jika ada laporan dari warga, dan kejadiannya berulang-ulang, kita akan lakukan operasi gabungan dengan melibatkan Polri, TNI, BNK, dan instansi lainnya. Intinya kita melakukan upaya preventif, pendekatan kepada masyarakat. Kita mengajak semua elemen untuk bertanggungjawab memberantas prostitusi tersebut," cakapnya. (by)
Sekretaris Satuang Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Andre Algamar ketika dikonfirmasi wartawan BentengSumbar.com, Jum'at (15/5/2015) mengaku tidak bisa menghentikan kendaraan yang diduga menjajakan PSK alias pelacur. Sebab, kewenangan Satpol PP untuk itu tidak ada.
"Kewenangan yang kita miliki terbatas. Kita tidak berwenang menghentikan mobil yang melaju di jalan raya. Kita tidak bisa kayak Koboy, kejar-kejaran dengan mobil yang diduga menjajakan PSK tersebut. Kita pun tidak bisa menuduh orang PSK seenaknya, nanti orang bisa marah," ungkap Andre Algamar didampingi Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kota Padang Fajar Sukma.
Saat ini, ujar Andre Algamar lagi, Satpol PP Kota Padang hanya mensiagakan satu mobil Dalmas Satpol PP di kawasan Diponegoro Kota Padang. Pasalnya, personil Satpol PP dan mobil patroli tidak mencukupi untuk menjangkau semua kawasan Kota Padang, termasuk memantau kawasan jalan Diponegoro selama 24 jam.
Untuk itu, pemberantasan pelacuran di Kota Padang harus melibatkan semua pihak, misalnya Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah, RW/RT, Pemuda, Ninik Mamak, Alim Ulama dan Bundo Kanduang. Andre Algamar mengajak semua elemen tersebut untuk terlibat aktif dalam memberantas pelacuran dan bekerjasama dengan Satpol PP memberantasnya.
"Jika ada laporan dari warga, dan kejadiannya berulang-ulang, kita akan lakukan operasi gabungan dengan melibatkan Polri, TNI, BNK, dan instansi lainnya. Intinya kita melakukan upaya preventif, pendekatan kepada masyarakat. Kita mengajak semua elemen untuk bertanggungjawab memberantas prostitusi tersebut," cakapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
