![]() |
Dede Nuzul Putra, Anggota Komisi I DPRD Kota Padang. |
BentengSumber.com --- Sebagai anggota Komisi I DPRD Kota Padang, Dede Nuzul Putra mengatakan, Kota Padang sudah semestinya menerapkan cyber city. Pasalnya, banyak daerah yang sudah menerapkan cyber city, seperti Kota Surabaya dan Kota Banda Aceh.
"Mereka sudah mempraktekkan dan bahkan sudah dianggap sebagai sebuah prestasi bagi suatu daerah. Kota Surabaya sebagai kota besar, sudah oke lah dalam penerapannya, bahkan Kota Padang mencoba belajar kepada Kota Surabaya," ujarnya, Rabu (20/5/2015).
Dikatakan Dede Nuzul Putra, Kota Padang sudah mulai mengarah ke sana, tetapi belum secara total dan belum terpublikasi dengan baik. Kota Padang sudah semestinya menerapkan cyber city untuk melakukan pelayanan prima di bidang birokrasi.
"Kita sama-sama korban gempa dengan Kota Banda Aceh. Mereka sudah bangkit dan sudah menerapkan cyber city. Maka Kota Padang harus melihat dan belajar ke Kota Banda Aceh," ujarnya.
Menurut Dede, di zaman serba canggih ini, pemanfaatan teknologi informasi merupakan sebuah kebutuhan. Sebab, sekarang zaman teknologi dan keterbukaan informasi.
"Kami harapkan, Pemko Padang serius dalam penerapan cyber city ini dengan menyiapkan perangkat lunak dan sumber daya manusianya, termasuk anggarannya. Disamping penerapan cyber city ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi," tegasnya.
Dede Nuzul Putra mempertanyakan kerjasama sister city antara Kota Padang dengan Kota Surabaya tentang cyber city. Pada awalnya, Kota Surabaya mau melakukan kerjasama alih teknologi dengan Kota Padang. Tapi ironisnya, diujung jalan malah dibatalkan.
"Kami kecewa dengan pembatalan itu. Ini menandakan, Pemko Padang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi tidak bisa menjaga hubungan baik dengan Pemko Surabaya. Padahal, Kepala Dishubkominfo Kota Padang sudah bolak balik ke Surabaya mengurus cyber city tersebut. Ada apa, kok patah diujung?" ungkapnya. (by)
"Mereka sudah mempraktekkan dan bahkan sudah dianggap sebagai sebuah prestasi bagi suatu daerah. Kota Surabaya sebagai kota besar, sudah oke lah dalam penerapannya, bahkan Kota Padang mencoba belajar kepada Kota Surabaya," ujarnya, Rabu (20/5/2015).
Dikatakan Dede Nuzul Putra, Kota Padang sudah mulai mengarah ke sana, tetapi belum secara total dan belum terpublikasi dengan baik. Kota Padang sudah semestinya menerapkan cyber city untuk melakukan pelayanan prima di bidang birokrasi.
"Kita sama-sama korban gempa dengan Kota Banda Aceh. Mereka sudah bangkit dan sudah menerapkan cyber city. Maka Kota Padang harus melihat dan belajar ke Kota Banda Aceh," ujarnya.
Menurut Dede, di zaman serba canggih ini, pemanfaatan teknologi informasi merupakan sebuah kebutuhan. Sebab, sekarang zaman teknologi dan keterbukaan informasi.
"Kami harapkan, Pemko Padang serius dalam penerapan cyber city ini dengan menyiapkan perangkat lunak dan sumber daya manusianya, termasuk anggarannya. Disamping penerapan cyber city ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi," tegasnya.
Dede Nuzul Putra mempertanyakan kerjasama sister city antara Kota Padang dengan Kota Surabaya tentang cyber city. Pada awalnya, Kota Surabaya mau melakukan kerjasama alih teknologi dengan Kota Padang. Tapi ironisnya, diujung jalan malah dibatalkan.
"Kami kecewa dengan pembatalan itu. Ini menandakan, Pemko Padang melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi tidak bisa menjaga hubungan baik dengan Pemko Surabaya. Padahal, Kepala Dishubkominfo Kota Padang sudah bolak balik ke Surabaya mengurus cyber city tersebut. Ada apa, kok patah diujung?" ungkapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »