![]() |
Mardanis, Sekretaris Disosnaker Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Salah satu langkah untuk mengurangi jumlah anak jalanan dan anak putus sekolah di Kota Padang adalah dengan memberikan keterampilan kepada mereka, sehingga mereka mampu untuk mandiri dan bekerja mencari uang dengan keterampilan yang telah diberikan tersebut.
Sebagai Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang, Mardanis mengatakan, penertiban anak jalanan di Kota Padang terkendala oleh adanya orang-orang yang mengkoordinir mereka. Biasanya, anak jalanan yang telah ditertibkan dan dimasukan ke panti sosial, mereka lari dari panti dan dijemput orang yang mengkoordinir mereka.
"Kayaknya mereka dipelihara atau dikoordinir orang-orang tertentu. Tetapi Bagi anak jalan yang kita tertibkan, kita panggil orang tuanya. Kita bikin surat perjanjian agar jangan sampai anak-anak mereka berkeliaran lagi di jalanan. Sedangkan bagi anak jalanan yang berasal di luar Kota Padang, kita pulangkan ke daerah mereka masing-masing. Namun, anak jalanan yang tidak memiliki orang tua sama sekali, mereka kita kirim ke panti sosial yang ada di Kota Padang," ungkap Mardanis.
Untuk mengurangi anak jalanan tersebut, ungkap Mardanis, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja memberikan pelatihan kepada anak jalanan. Anak jalanan yang yang ditertibkan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang dilakukan pembinaan. Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah dengan memberikan mereka keterampilan.
"Kita punya Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) di Balanti. Anak-anak yang terdata, sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang anjal dan 15 orang anak putus sekolah, kita berikan pelatihan service kendaraan bermotor tahun ini. Tahun kemaren ada yang kita berikan pelatihan service Hendpon, dan lain sebagainya. Lokasi pelatihannya di RSPA tersebut," ungkap mantan Kabag Administrasi DPRD Kota Padang ini. (by)
Sebagai Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang, Mardanis mengatakan, penertiban anak jalanan di Kota Padang terkendala oleh adanya orang-orang yang mengkoordinir mereka. Biasanya, anak jalanan yang telah ditertibkan dan dimasukan ke panti sosial, mereka lari dari panti dan dijemput orang yang mengkoordinir mereka.
"Kayaknya mereka dipelihara atau dikoordinir orang-orang tertentu. Tetapi Bagi anak jalan yang kita tertibkan, kita panggil orang tuanya. Kita bikin surat perjanjian agar jangan sampai anak-anak mereka berkeliaran lagi di jalanan. Sedangkan bagi anak jalanan yang berasal di luar Kota Padang, kita pulangkan ke daerah mereka masing-masing. Namun, anak jalanan yang tidak memiliki orang tua sama sekali, mereka kita kirim ke panti sosial yang ada di Kota Padang," ungkap Mardanis.
Untuk mengurangi anak jalanan tersebut, ungkap Mardanis, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja memberikan pelatihan kepada anak jalanan. Anak jalanan yang yang ditertibkan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang dilakukan pembinaan. Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah dengan memberikan mereka keterampilan.
"Kita punya Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) di Balanti. Anak-anak yang terdata, sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang anjal dan 15 orang anak putus sekolah, kita berikan pelatihan service kendaraan bermotor tahun ini. Tahun kemaren ada yang kita berikan pelatihan service Hendpon, dan lain sebagainya. Lokasi pelatihannya di RSPA tersebut," ungkap mantan Kabag Administrasi DPRD Kota Padang ini. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »