![]() |
Zaharman, SH, anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Sebagai anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Hanura, Zaharman mendesak Gubernur Sumatera Barat H Irwan Prayitno untuk menyelesaikan pembangunan jembatan Kuranji yang menghubungkan antara Simpang Kuranji - Simpang Koto Tingga Kecamatan Kuranji . Hal itu disampaikannya mengingat pembangunan jembatan tersebut sampai saat ini masih terbengkalai, tak jelas kapan selesainya.
"Beberapa waktu lalu saya jalan-jalan keliling kampung. Kebetulan saya mampir makan siang di salah satu warung di sekitar lokasi jembatan tersebut. Saya lihat kondisinya masih terbengkalai. Warga pun meminta saya menyampaikan kepada Gubernur Irwan Prayitno, yang kebetulan orang Kuranji pula, agar pembangunan jembatan tersebut diselesaikan," ungkap Zaharman, Selasa (5/5/2015).
Apatah lagi, jelas Zaharman, masa jabatan Gubernur H Irwan Prayitno tinggal menghitung bulan. Tak lama lagi, Ia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Barat. Tentu nasib proyek tersebut akan terkatung-katung nantinya, sebab belum tentu akan diteruskan pemerintah berikutnya.
Pembangunan jembatan Simpang Kuranji-Simpang Koto Tingga terkesan berjalan lamban. Menurut sebagian pihak, pembangunan jembatan tersebut terkendala pembebasan lahan. Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Bagian Pertanahan Kota Padang Amasrul. Dikatakannya, pada sisi jembatan sebelah utara, lahan yang belum dibebaskan adalah milik Abdurahman. Sedangkan di sebelah selatan ada sekitar tujuh kaum, lima diantaranya sudah setuju.
"Ada dua kaum yang belum setuju di sebelah selatan itu, yaitu kaum Erni di pangkal jembatan, dan kaum Patrialis yang di Binuang Kampung Dalam Pauh. Kalau mereka setuju, berarti kita sudah bisa menindaklanjuti. Kalau dipihak Abdurahman permasalahannya terletak pada harga pergantian. Pergantian dalam apresal Rp450 ribu per meter, sedangkan Abdurrahman meminta Rp1,5 juta per meter. Tentu pemerintah tidak bisa melakukan ganti rugi, karena pemerintah berdasarkan aturan, yaitu nilai dalam apresal," ujarnya. (by)
"Beberapa waktu lalu saya jalan-jalan keliling kampung. Kebetulan saya mampir makan siang di salah satu warung di sekitar lokasi jembatan tersebut. Saya lihat kondisinya masih terbengkalai. Warga pun meminta saya menyampaikan kepada Gubernur Irwan Prayitno, yang kebetulan orang Kuranji pula, agar pembangunan jembatan tersebut diselesaikan," ungkap Zaharman, Selasa (5/5/2015).
Apatah lagi, jelas Zaharman, masa jabatan Gubernur H Irwan Prayitno tinggal menghitung bulan. Tak lama lagi, Ia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Barat. Tentu nasib proyek tersebut akan terkatung-katung nantinya, sebab belum tentu akan diteruskan pemerintah berikutnya.
Pembangunan jembatan Simpang Kuranji-Simpang Koto Tingga terkesan berjalan lamban. Menurut sebagian pihak, pembangunan jembatan tersebut terkendala pembebasan lahan. Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Bagian Pertanahan Kota Padang Amasrul. Dikatakannya, pada sisi jembatan sebelah utara, lahan yang belum dibebaskan adalah milik Abdurahman. Sedangkan di sebelah selatan ada sekitar tujuh kaum, lima diantaranya sudah setuju.
"Ada dua kaum yang belum setuju di sebelah selatan itu, yaitu kaum Erni di pangkal jembatan, dan kaum Patrialis yang di Binuang Kampung Dalam Pauh. Kalau mereka setuju, berarti kita sudah bisa menindaklanjuti. Kalau dipihak Abdurahman permasalahannya terletak pada harga pergantian. Pergantian dalam apresal Rp450 ribu per meter, sedangkan Abdurrahman meminta Rp1,5 juta per meter. Tentu pemerintah tidak bisa melakukan ganti rugi, karena pemerintah berdasarkan aturan, yaitu nilai dalam apresal," ujarnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »